Dalam motif hias nekara disebutkan bahwa ikan Matsya adalah vahanaNya sebagai simbol dari kebahagiaan dan keberuntungan dalam menyelenggarakan upacara sedekah di laut.
Dan pada zaman dahulu, Beliau juga disebutkan sebagai penyebab dari tenggelamnya para wasu sebagaimana dikisahkan dalam Adiparwa yang merupakan awal kejadian dari epos mahabharata.
Dan juga dikatakan menjadi penyebab dari putusnya hubungan antara alam manusia dan alam para dewa di surga.Dalam keyakinan Hindu Dharma dikatakan bahwa,
Sapta Gangga dalam upacara nganyut ke laut / segara sampai saat ini dapat dipandang sebagai perwakilan ketujuh sungai sapta gangga dalam rangkaian upacara pitra yadnya agar para leluhur kita dapat tetap terhubung;
Dengan diucapkannya mantra : "Om Pawitram gangga tirthaya, mahabhuta mahodadi Bajra prani maha tirtham, papasanam kalinadem" ... sebagai salah satu mantra untuk dapat menghubungkan vibrasi dan memohon tirta pada Dewi Gangga.
Dikisahkan pada zaman dahulu yang dikutip dari salah satu buku guru pendidikan Agama Hindu.
Setelah lama tinggal di surga, Mahabhima memutuskan menghadap Dewa Brahma. Dan seluruh dewa dan dewi pun ikut menghadap, termasuk Dewi Gangga.
Setelah sampai di tempat Dewa Brahma, semua penduduk surga berdiri dan memberikan sembah kepada Dewa Brahma, sambil mengucapkan “Om Svastyastu”.
Setelah mengucapkan salam, semua dewa-dewi duduk. Secara tiba-tiba, angin berhembus dengan hembusannya membuat kain yang dipakai oleh Dewi Gangga tersingkap.
Semua Dewa serempak menundukkan kepala, kecuali Maharaja Mahabhima.
Dewa Brahma yang memperhatikan perbuatan Maharaja menjadi marah dan memberikan kutukan kepada Maharaja Mahabhima dan Dewi Gangga agar menjadi manusia.
Dewi Gangga kemudian turun ke bumi menjadi manusia yang diceritakan dalam kisah mahabaratha sebagai istri dari Raja Sentanu.
Sesampainya di bumi, Dewi Gangga didatangi oleh Sang Retabhasu. Retabhasu adalah salah seorang dari delapan Vasu yang dikutuk oleh Maharsi Vasistha karena mencuri Lembu Nandhini milik Maharsi. Sang Retabhasu meminta kepada Dewi Gangga agar bersedia melahirkannya sebagai putranya.
Permintaan Sang Retabhasu diterima oleh Dewi Gangga. Setelah Dewi Gangga menikah dengan Raja Santanu dan dikaruniai putra yang bernama Bhisma atau Dewa Bratha. Dewa Bratha adalah penitisan kembali Sang Retabhasu menjadi manusia ke dunia.
***