Sekte Bhairawa

Sekte Bhairawa adalah pemuja Dewi Durga sebagai Dewa Utama yang pemujaannya dilakukan di Pura Dalem, yang mana Pura Dalem tersebut sekarang ada di setiap desa adat di Bali yang dipengaruhi oleh sekte ini.
Dimana pada zaman dahulu, sekte ini terkenal dengan ajaran saktisme yaitu berupa ajaran TANTRA WAJRA DHASUBUTHI CANDRA BHAIRAWA.
Begitu pula pemujaan terhadap Ratu Ayu (Rangda) juga merupakan pengaruh sekte ini. Sekte ini merupakan salah satu sekte wacamara (aliran kiri Tantra) yang mendambakan kekuatan magis dan bermanfaat untuk kekuasaan duniawi, sebagaimana yang disebutkan dalam salah satu komentar di forum diskusi jaringan hindu nusantara. 

Dan Bhairawa ini pun disebutkan memiliki pemahaman akan kekuatan Tuhan dengan keyakinan terhadap Banaspatiraja sebagai bentuk ajaran yang mengandung filosofi ajaran Tantra (Tantrayana) di dalamnya.
Salah satunya yaitu : Aji Candra Bhairawa yang dalam Salya Parwa diceritakan dapat membuat tubuh Prabu Salya mengeluarkan raksasa yang langsung menyerang Arjuna.

Pada jaman dahulu di Nusantara pun dalam kutipan sejarah kahyangan di bumi Payangan kekuatan Tuhan yang utama seperti yang diceritakan;
Penjagaan keamanan dan pengendalian pemerintahan di wilayah kekuasaan dahulu disebutkan berdasarkan pada kharisma dan kekuasaan Raja. 
Seperti di abad ke-12 Raja Jawa Singasari yaitu Kertanegara menganut Bhairawa Kalacakra untuk mengimbangi kekuatan Kaisar Mongol Khu Bhi Lai Khan yang menganut Bhairawa Heruka. 
Aliran-aliran Sekte Bhairawa cenderung bersifat politik, untuk mendapatkan kharisma besar yang diperlukan dalam pengendalian pemerintahan dan menjaga keamanan wilayah kekuasaan kerajaan,seperti halnya pemimpin dari kalangan militer di masa sekarang, 
Karena itu raja-raja dan petinggi pemerintahan serta pemimpin masyarakat pada zaman dahulu banyak yang menganut aliran sekte ini. 
Di ceritakan juga ketika Patih Majapahit Adityawarman/Arya Damar turut serta dalam ekspansi Majapahit ke Bali (Bedahulu) pada tahun 1343 yang dipimpin oleh Mahapatih Gajah Mada
Beliau dan saudara-saudaranya membantu Mahapatih Gajah Mada memimpin pasukan Majapahit untuk menyerbu Kerajaan Bedahulu Pejeng, Gianyar Bali.
Kerajaan Bedahulu adalah kerajaan Bali kuno yang berdiri sejak pertengahan abad ke-9 sampai abad ke-14 yang diperintah oleh raja-raja keturunan dinasti Sri Warmadewa. Ketika menyerang Bali, raja Bali Bedahulu Sri Astasura Ratna Bumi Banten yang menguasai saat itu adalah seorang Bhairawa penganut ajaran Durga Bhairawi.
Dan saat ini untuk keharmonisan yang disebutkan dalam Lalita Hita Karana sebagai kesepakatan bersama, kemudian sekte ini dipersatukan oleh Mpu Kuturan pada waktu pemerintahan Raja Udayana.
***