Mayapada

Mayapada merupakan dunia tempat kita tinggal (mercapada) dan juga tempat percampuran mahluk-mahluk dari berbagai kualitas tingkatan jiwa (kemurnian bathin).

Disebut "mayapada" karena sifatnya yang maya. 
"Maya" secara harfiah berarti abstrak dan tidak sejati / tidak kekal. 

Dan disebut tidak sejati karena ketidak langgengannya, karena kesementaraannya. 

Penyangkalan terhadap dunia yang maya ini tidak berarti harus meninggalkannya secara fisik, tetapi melepaskan diri dari ikatan yang demikian kuat darinya dengan terus bermeditasi pada apa yang menjadi tujuan hidup dan membakar benih-benih karma yang masih bertunas. 

Ini sejatinya disebutkan adalah pintu gerbang menuju moksha, pembebasan sejati, keluar dari perputaran samsara yg menyengsarakan..

Karena di alam mayapada ini tidaklah hanya dihuni oleh mahluk-mahluk yang kasat mata, tetapi juga oleh mahluk-mahluk yang tidak kasat mata, atau roh-roh halus, 

Sehingga alam sekitar dan pekarangan rumah sebagai tempat tinggal yang harmonis, bahagia, aman tentram dan penuh kedamaian menjadi idaman setiap manusia, 
    • dan hendaknya kewajiban manusia lah disebutkan untuk dapat menjaga hubungan palemahan alam ini secara harmonis,
    • melindungi diri dari gangguan roh-roh yang tidak diinginkan, 
      • hendaknya manusia disebutkan pula dapat membangun pelinggih Sedahan yang berfungsi menjaga rasa aman tersebut
Alam ini juga disebutkan merupakan salah satu bagian dari alam Bwah Loka dan setelah kita mati kita akan pergi ke salah satu alam Tri Loka [Tiga kelompok Alam Semesta], oleh Rumah Dharma - Hindu Indonesia disebutkan, alam ini paling sesuai dengan tingkat kemurnian bathin kita sendiri.

Lahir ke dunia ini sebagai manusia sangat penting artinya,
karena inilah satu-satunya lapisan dimensi alam dimana evolusi bathin kita (dari kegelapan menuju kemurnian bathin) bisa maju sangat pesat. 
Pada lapisan dimensi alam tempat ini juga kita melatih jiwa, memurnikan bathin.
Pertama, karena di dunia material ini, dengan bantuan tubuh fisik kita dapat melakukan banyak hal untuk meningkatkan evolusi bathin kita.

Kedua, karena di dunia ini antara kebahagiaan dan kesedihan seimbang. Di alam positif kebahagiaan terlalu mendominasi, di alam negatif kesengsaraan terlalu mendominasi.

Jadi lahir ke dunia ini sebenarnya adalah kesempatan yang sangat baik untuk merealisasi moksha.
Bahkan para dewa-pun akan lahir ke bumi jika ingin merealisasi moksha.
***