Bija

Bija adalah benih-benih / inti dari kesucian yang bermakna sebagai kemakmuran dan kadirghayusaan.
Dalam upacara pawiwahan, disebutkan bahwa bija juga bermakna sebagai wangsuhpada atau waranugraha untuk kemakmuran dan kadirghayusaan.

Lain halnya dengan Bija ratus yang digunakan sebagai unsur - unsur pembentuk daksina yang digunakan dalam upacara yadnya berisikan campuran dari 5 jenis biji-bijian yang kesemuanya itu dibungkus dengan kraras (daun pisang tua), diantaranya;
  • Godem (hitam – wisnu), 
  • Jawa (putih – iswara), 
  • Jagung Nasi (merah – brahma), 
  • Jagung Biasa (kuning – mahadewa) dan 
  • Jali-jali (Brumbun – siwa). 
Dan sebagai tambahan, untuk memasang bisa dalam tuntunan sembahyang, disebutkan mantra sebagai berikut :
  • Bija untuk di dahi : OM SRIYAM BHAVANTU (Oh Hyang Widhi, semoga kebahagiaan meliputi hamba). 
  • Bija untuk di bawah tenggorokan : OM SUKHAM BHAVANTU (Oh Hyang Widhi, semoga kesenangan selalu hamba peroleh). 
  • Bija untuk ditelan : OM PURNAM BHAVANTU, OM KSAMA SAMPURNA YA NAMAH SVAHA. (Oh Hyang Widhi, semoga kesempurnaan meliputi hamba, Oh Hyang Widhi semoga semuanya menjadi bertambah sempurna).  
***