Simbiosis Mutualisme dalam Beryadnya

Simbiosis mutualisme dalam beryadnya yaitu hubungan yang saling menguntungkan, artinya makhluk hidup yang sama-sama untung dan saling ketergantungan.

Dalam ajaran agama Hindu, sebagaimana disebutkan bahwa Tuhan menciptakan mahluk hidup dengan 3 bersaudara berdasarkan kelompok Tri Pramana yaitu memiliki bayu, sabda dan idep.

Dalam hal pelaksanaan yadnya
sejatinya kita diajarkan harus hidup saling bekerjasama, saling membantu untuk mencapai tujuan hidup yang sehat, damai dan harmonis.
Manusia dikategorikan sebagai kelahiran yang amat mulia karena punya pemikiran, punya akal, punya cita-cita dan impian untuk menuju tujuan yang abadi.

Manusia yang berbudi luhur. Mulia berkewajiban pada saudaranya yang lebih rendah kemampuanya yaitu : tumbuh-tumbuhan dan binatang untuk dapat membantu mereka melalui doa, puja dan puji kepada Tuhan agar kelahirannya kelak lahir di posisi yang lebih tinggi/lebih baik dari kehidupannya sekarang.
Manusia yang berbudi luhur dalam melaksanakan Yajnya harus bersama-sama :
  • Manusia beryajnya dengan perbuatan ucapan dan pikiran.
  • Terkadang binatang / beburon beryajnya dengan nyawa.
  • Tumbuh-tumbuhan dalam satu aspek eka pramana beryajnya dengan daun, bunga, dan buahnya.
Dan manusialah yang menata dan mengaturnya dalam tetandingan banten agar sesuai dengan tuntunan ajaran agama.

Demikianlah kehidupan ini dimana setiap insan akan saling membutuhkan dan saling ketergantungan sehingga hendaknya kita disebutkan harus saling menjaga satu sama lain.
***