Sombong

Sombong adalah "Nyape Kadi Aku" dalam bahasa Balinya yaitu sifat ego berlebihan yang memiliki gejolak negatif.

Maka dari itu dikatakan bahwa; 
Ada sedikit tip bagi yang ingin terhindar dari tetangga yang sombong, saat kita tangkil untuk menghaturkan sesajen seperti contoh Sodan, sebaiknya pergunakanlah " Keben " yang penting isi sodanya lengkap walau sederhana.

Dalam Hindu Dharma disebutkan sifat sombong sebagai salah satu sifat Tri Mala yang perlu dihilangkan karena dapat dijauhi oleh Tuhan dan para sahabat.
Dan upacara yadnya yang didasari oleh sifat angkuh, menyombongkan diri disebutkan bahwa :
Walau upacara yadnya dilakukan penuh dengan kemegahan duniawi, juga akan sia-sia dan disebutkan akan mendapat hukuman dari Sang Kalika Maya.
Demikianlah sejatinya jika EGO itu masih kuat, sudah pasti menjadikan kita semakin angkuh, sombong, gampang marah (krodha) seperti setan dan sifat Tuhan pun tidak akan ada di sana.

Karena pada dasarnya ahamkara yang dikuasai sifat rajas dan tamas tersebut akan dapat mengakibatkan egoisme manusia memiliki gejolak negatif.

Diceritakan, karena merasa diri hebat dan memiliki kelebihan yang pada akhirnya membuat si Kancil menjadi sombong dan dijauhi oleh teman-temannya.
Konon di suatu pagi yang cerah. Si kancil yang sombong berteriak-teriak di tengah hutan. Ia menantang si kura-kura untuk adu cepat lari. 
“Hai kura-kura, rupamu bongkok, kakimu kecil, ayo balapan lari denganku!”, kata si kancil sambil menghina.
Maka disuruhlah si kelinci yang lucu menjadi juri. Pada hari yang telah ditentukan. Si kelinci sudah menyiapkan start dan finish. Si kancil meloncat-loncat kegirangan. Dia merasakan dirinya pasti akan menang. Si kancil sombong punya kaki panjang. Si kancil menghina hewan yang punya kaki pendek. Si kancil tidak bersyukur, atas karunia Ida Sang Hyang Widhi.
“Satu….., dua….., tigaa !”, Si kelinci berteriak tanda lomba lari dimulai. Si kura-kura larinya lambat sekali, tetapi dia tekun. Sorak-sorai semua binatang hutan membahana. Ada yang bertepuk tangan, Ada juga yang bersuit-suitan.
Si kancil larinya secepat kilat. Karena merasa dirinya hebat, Si kancil lalai lalu bermain-main.

Si kancil bermain di kebun mentimun. Lalu dia mencuri mentimun. Pak tani menjadi marah sekali karena mentimunnya dicuri. Si kancil ditangkap dan dihukum oleh pak tani. Lalu diikat oleh pak tani sampai sore. Si kura-kura tekun lari lambat.
Saat sore, si kura-kura tiba di garis finish. Lomba lari dimenangkan si kura-kura. Walaupun tidak dapat lari cepat. Kura-kura sangat tekun.

Si kancil kalah lomba lari, karena sombong. 
Tidak saja sombong, si kancil suka menghina. Juga suka mencuri ketimun. Si kancil contoh yang tidak baik. 
Dia melakukan Tri Mala. Berpikiran jahat, menghina, dan mencuri. Dia dihukum oleh Pak Tani. Si kura-kura disayang teman-teman.

Demikian ditambahkan dalam pendidikan Agama Hindu & Budi Pekerti untuk dapat meningkatkan såadha dan bhakti.

Dan sebagai renungan dikisahkan :
***