- tidak dapat dilihat,
- meninggal di daerah kejauhan,
- lama di setra,
- dan lain-lainnya,
Walaupun orang hina, biasa, dan uttama sebagai badan (sarira) orang yang mati disimbolkan dengan Dyun (tempayan) sebagai kulit, benang 12 iler sebagai otot, air sebagai daging, balung cendana 18 potong.
Pranawa sebagai suara, ambengan (jerami) sebagai pikiran, Recafana sebagai urat, ongkara sebagai lingga hidup.
Tiga hari sebelum pengabenan diadakan upacara ngulapin, bagi yang meninggal dunia di kejauhan yang tidak diketahui dimana tempatnya, upacara pengulapan, dapat dilakukan diperempatan jalan.
Dan bagi yang lama di pendhem yang tidak dapat diketahui bekasnya pengulapan dapat dilakukan di Jaba Pura Dalem.
..... Sumber dari Kutipan : Makalah Upacara Ngaben di Bali