Japa Mantra

Japa Mantra adalah pengucapan mantra yang berulang-ulang dan menggunakan bentuk simbol, lambang - lambang dan aksara suci modre yang merupakan sebuah jalan spiritual yang sangat tua, yang sudah ada sebelum weda dituliskan sebagai teks yang terutama sangat berguna bagi para sadhaka yang masih gelap bathinnya karena cara ini disebutkan paling gampang dan paling aman untuk pratyahara (penarikan indriya-indriya dan pikiran), dari kesadaran dunia material menuju kesadaran sejati.

Melalui pengulangan mantra sebagaimana disebutkan kita memutar-mutar ulang intisari kesadaran dalam diri menuju kebangkitan kesadaran dalam diri dan ketika suara mantra ini dilantunkan berulang-ulang, vibrasinya bergetar secara simultan dalam diri individu dan sistem kosmik.

Mengulang-ulang kata suci yang bertuah dalam japa mantra ini sebagaimana dijelaskan dalam kutipan pengenalan japa dan mantra dalam hindu, dokumen forum diskusi jaringan hindu nusantara disebutkan bahwa pengulangan pengucapan japa mantra tersebut dilakukan dengan cara :
  • Manasika Japa, hanya dalam ingatan (dalam hati)
  • Upamsu Japa, dengan berbisik.
  • Wacika Japa, dengan bersuara yang terdengar maupun keras, atau
  • Ada juga dilakukan dengan gerakan (mudra) atau tulisan/gambar.
Kebiasaan berjapa dengan mala yaitu 108 buah biji rudraksa diuntai dengan benang katun/kapas atau tasbih bagi umat Hindu biasanya dikenal dikalangan sulinggih yang memakainya sebagai pelengkap atribut dalam berpuja.

Sebagai salah satu dari Japa Mantra Ganesha disebutkan : "Om Gam Ganapataye Namaha"---Mantra ini dipergunakan untuk memulai sesuatu yang baru, seperti memulai perjalanan, mengadakan usaha baru, buka kantor baru, penandatanganan kontrak-dagang baru, sehingga pelaksanaan usaha tidak menemui hambatan-hambatan. 
***