Mahluk Halus adalah sejenis bhuta kala yang awalnya disebutkan merupakan ciptaan dari Dewi Uma dan Sang Pretanjala ketika Bhuwana Agung ini mulai ada.
Mahluk-mahluk halus ini ada tiga jenis, yakni :
Yang baik misalnya:
- Raksasa,
- Denawa,
- Pisaca, yang dapat menghasut seseorang berbuat asubha karma yang tidak baik.
- Daitya.
- Brerong yang suka mencuri uang.
- Tuyul yang berwujud anak-anak.
Yang ketiga adalah mahluk halus / roh jahat yang derajatnya rendah misalnya:
Diceritakan di sebuah sungai yang dalam.
Konon, korban Pradnya Paramitha sempat mengeluarkan ata-kata seperti menantang ingin uji nyali menyeberangi tibu berkedalaman 6 meter.
Bukan hanya itu.
Sebelum mulai menyeberangi tibu dibantu dua rekannya, korban Pradnya Paramitha juga sempat sesumbar seraya meminta agar ditolong jika sampai tenggelam. “Mungkin perkataan itu membuat marah makhluk halus penunggu kawasan tibu, sehingga anak saya dicelakai secara niskala,” papar Tirtayasa ayahnya.
“Memang anak saya ini (korban), orangnya agak nekat-nekatan juga. Padahal, baru dua hari sebelum kejadian, Jumat (25/12), dia pulang dari mendaki di Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur,” lanjut Tirtayasa yang kesehariannya bekerja sebagai staf Tantib di Kantor Camat Negara.
Namun demikian, Tirtayasa mengaku menyesalkan tidak adanya pengawasan dari pihak pengelola tibu pemandian Sungai Gelar tersebut.
Dia berharap ke depan dipasang plang larangan mandi di titik terdalam, seperti di lokasi korban Pradnya Paramitha tenggelam. “Katanya kemarin juga ada tukang parkir, tapi tak ada yang memberitahu kalau di sana airnya dalam,” sesal Tirtayasa.
Sementara itu, korban IGA Istri Pradnya Paramitha hingga Senin kemarin masih terbaring lemas di ruang perawqatan Sal Dahlia RSUD Negara. Kepada NusaBali, pegawai kontrak Dinas Hubkominfo Jembrana ini mengaku tidak ingat sama sekali tentang peristiwa dirinya sampai tenggelam di tibu pemandian Sungai Gelar.
Menurut Pradnya Paramitha, dirinya hanya ingat mandi seperti biasa dan ketika siuman sudah dirawat di RSUD Negara. Pasca sehari semalam dirawat, korban mengakui kondisinya sudah membaik.
Demikian diberitakan NusaBali, Korban Pradnya Paramitha siuman setelah dibuatkan banten penebusan yang sebagaimana disebutkan :
"Selesai menghaturkan persembahan berupa banten penebusan di tibu pemandian Sungai digelar, kondisi korban Pradnya Paramitha semakin membaik, kesadarannya pun pulih."
Dan sebagai tambahan :
- Tirtha Brahma Geni bermanfaat bagi bayi yang rentan diganggu mahluk halus sebagai penangkalnya.
***