Tri Mandala Pura Besakih merupakan pedoman dasar
pembangunan pura di kawasan Pura Agung Besakih berdasarkan konsep Tri Mandala sebagaimana tersebut dalam Gambaran Umum mengenai pura Besakih yang terdiri dari :
- Sor Mandala,
- Madya Mandala dan
- Luhur Mandala.
- Sor mandala yang terkenal dengan sebutan Soring ambal yaitu;
- Pura Dalem Puri, stana Dewa Siwa dengan manifestasinya sebagai Bhatari Durga.
- Pura Titi Gonggang / Marga Tiga, sebagai tempat berstananya Sang Suratma, pencatat segala perbuatan.
- Pura Manik Mas, stana Ida Bhatara Sangkara.
- Pura Tegal Penangsaran, sebagai tempat berstananya Sang Jogormanik, tempat mengadili atma atau roh-roh (kunci lembaga).
- Pura Jenggala, stana Hyang Panca Maha Bhuta.
- Madya Mandala
- Pura Basukihan / Puseh Jagat, sebagai sentral Panca Datu di wilayah besakih, stana Ida Bhatara Hyang Basuki manifestasi saktinya Bhatara Wisnu.
- Pura Banua sebagai hulunya lumbung padi di Bali dan Jineng yang ada sebagai simbol kemakmuran.
- Pura Banua Kawan, stana Bhatari Sri selaku dewi amertha.
- Pura Banua Kangin / Merajan Kangin, stana Ida Bhatara Rambut Peradah / Sri Sedana, sebagai dewa penguasa kekayaan.
- Pura Goa Raja, sebagai tempat mengeluarkan benda - benda maupun tirtha maha mertha atas restu dari Bhatara Basuki.
- Pura Bangun Sakti, meraga Panca Maha Mertha Sang Hyang Naga Anantabhoga sebagai perlambang kekayaan
- Utama Mandala tempat pelinggih Padma Tiga.
- Pura Catur Loka Pala, merupakan empat Pura yang mengitari Padma Tiga yang mengikuti 4 arah mata angin.
- Pura Catur Eswarya Dala, merupakan empat Pura yang mengitari Padma Tiga, secara menyilang.
- Pura Catur Lawa, merupakan empat Pura yang mengitari Padma Tiga, sebagai penyade Pura Catur Loka Pala.
- Pura Penataran Agung, tempat pelinggih Padma Tiga yang berada di tengah - tengah Utamaning Mandala
***