Kanda Pat Sari | disebutkan adalah ajaran yang utama tentang ilmu kesaktian, kesidian dan kewisesan yang dalam ringkasan lontar kanda pat sari tersebut tersurat bahwa :
- Sanghyang Tiga Sakti amor ring Bhuwana Agung, Beliau (Tiga / Tri Sakti) di puja ini dan juga dipuja di Pura Kahyangan Tiga : Pura Desa, Pura Puseh, Pura Dalem.
- Dalam hubungannya dengan kesakralan tempat suci yang dijaga oleh para pepatih yang sebagaimana disebutkan sebagai berikut :
- Anggapati yang bergelar I Ratu Ngurah Tangkeb Langit, menjadi patih di pura ulun suwi sebagai sebagai salah satu pura swagina oleh para petani anggotanya
- Mrajapati yang bergelar bergelar I Ratu Wayan Tebeng menjadi patih di pura Sada.
(Sebagaimana dijelaskan ajaran kanda pat sari dalam artikel Hindu tentang ilmu kesaktian, kesidian dan kewisesan.)
- Banaspati yang bergelar I Ratu Made Jelawung menjadi pepatih di Pura Puseh.
- Banaspati Raja yang bergelar I Ratu Nyoman Sakti Pengadangan menjadi patih di Pura Dalem.
- Bhuta Dengen yang bergelar I Ratu Ketut Petung menjadi pepatih di Pura Desa.
- Nama-nama khas nak Bali itu dalam sastra kanda pat sari ini sejatinya juga disebutkan merupakan penanda urutan kelahiran sang anak sebagai warisan turun temurun yang melekat.
Aksara ini dapat digunakan untuk memerintah semua penganut ilmu hitam dan dapat membunuh api leyak yang sedang terbang.Dilihat dari bentuknya, Ongkara ini termasuk jenis aksara modré berbentuk lingkaran. Sebagai aksara pokok pembentuknya adalah ma, tha, ga, ka. Perlengkapan aksaranya adalah taling tedung, bisah, guwung, gantungan na, dan ulu ricem.
***