Diceritakan Bali Channel, kehidupan di Bali pada zaman dahulu memang sangatlah sederhana hanya makanan seperti nasi uyah lengis yang paling di gemari dahulu karena cita rasa yang di hasilkan sungguh luar biasa kalau orang Bali bilang " jaen" / enak dan sudah cukup untuk mengisi perut.Dan kalimat itu sering di ucapkan orang tua kepada anak / cucunya di Bali saat mereka makan entah untuk menakuti atau mendidik kita agar kita bisa bersyukur akan apa yang telah Tuhan berikan.
Dimana nasi uyah lengis adalah nasi, garam, dan minyak kelapa yang dicampur menjadi satu yang sangatlah lezat di jaman dulu.
Dalam bahasa Bali sangat populer dengan sebutan "Nasi Uyah Lengis" hanya garam dan sedikit minyak kelapa/ lengis tandusan / hasil nanusin yang dicampur kan pada nasi sudah sangat enak rasanya walau tanpa lauk pauk.
.
Ada beberapa jenis lagi seperti "nasi sela / nasi yang di campur ketela ada juga nasi jagung, kerak nasi / dalam Bahasa Bali disebut entip ya entip meurab, nasi kepel, nasi cacah dll semua makanan legendaris itu.
Ada beberapa jenis lagi seperti "nasi sela / nasi yang di campur ketela ada juga nasi jagung, kerak nasi / dalam Bahasa Bali disebut entip ya entip meurab, nasi kepel, nasi cacah dll semua makanan legendaris itu.
Dan kini sudah agak jarang di konsumsi walaupun masih ada sebagian masyarakat Bali yang masih menyukainya atau membuatnya di rumah dan juga ada beberapa Warung di Bali menyediakan makanan legendaris ini, tapi masa kejayaannya sudah tak seperti dulu lagi.
***