Tulah

Tulah artinya seorang anak yang tidak patuh atau tidak berbhakti baik kepada orang tua, bhatara, dewa, leluhur ataupun kepada catur guru yang berakibat akan menjadi malapetaka bagi anak tersebut.

  • Tulah ken rerame berarti sama dengan alpaka guru yang tidak dapat melakukan kewajiban dengan baik.
  • Tulah ken Betara misalnya Ngebah taru / menebang pohon dalam sesapan disebutkan dapat diucapkan seperti berikut :

"Ratu Betara Sangkara, titiang nglungsur taru druene, mangda titiang nenten tulah."

Ucapkan nama dewa nya atau leluhur kita agar tidak kepongor.

Sehingga kita sebagai anak harus bisa mengalah agar tidak tertimpa malapetaka.

Sejatinya semua orang tua ingin anaknya sukses.

Namun terkadang orang tua juga bisa berbuat salah sehingga diperlukan seni dan etika kita dalam memberitahu.

Setiap orang akan memasuki usia tua, maka jiwa dalam posisi labil, dia kembali ke kejiwaan anak kecil 5 tahunan, yang aneh2 keluar. 

Kita harus bersikap seperti memanjakan bayi kecil, walau salah sanjung dia, jika lawan debat, tidak akan ada habisnya.

Meluruskan orang kearah yang benar itu merupakan kewajiban kita, tapi itu hendaklah disebutkan dengan kata2 yang lembut dan beretika, ingat sesalah-salahnya orang tua kita tanpanya kita tdk akan ada didunia ini untuk mengetahui 5 dasar kebenaran itu seperti 
  1. Pengetahuan sebagai cahaya kehidupan.
  2. Cinta kasih | agar dapat menemukan ketentraman dan kedamaian hati
  3. Keadilan | sebagai etika dharma
  4. Pengabdian, dan 
  5. Kesabaran untuk belajar mengendalikan marah.
Dan renungkanlah agar hidup kita bermakna didunia ini.

Pengetahuan adalah simbul kebaikan olas asih dan cinta kasih

Kadang ada perseteruan untuk mencari pemecahan masalah.

Namun demikianlah gunanya pengetahuan agar dapat dipakai untuk mencari solusi agar menemukan jalan yang lebih baik dan dengan cinta kasih yg menjunjung nilai keadilan dan memposisikan diri selalu ada ditengah-tengah yang harus dilakukan dengan kesabaran.

Sehingga anak dan orang tua dalam Hindu Dharma diharapkan harus saling dapat mengisi dan saling menerima pendapat yang baik bukan karena menjadi tua merasa selalu benar dan inilah yang patut kita luruskan dari magna tulah itu.
***