Kala Chakra (Wheel of Time)

Kala Chakra (KalaChakra) adalah lingkaran waktu (Wheel of Time) yang bersifat siklis dan meluas hingga tak terbatas baik ke depan dan ke belakang dan waktu itu terdiri dari usia catur yuga (Krut / Sat, Treta, Dwapara dan Kali yuga atau eras), yang terus mengulang dalam urutan siklus

Seperti halnya di Bali dalam penggunaan tamiang sebagai lambang perputaran roda kehidupan, cakraning panggilingan untuk mengingatkan pada hukum alam (rta)

Jadi, untuk siapa pun atau entitas yang mengamati chakra kala dari luar batasan waktu-ruang, semua usia dan peristiwa tampaknya terjadi pada saat yang sama. 

Misalnya, Ramayana sedang terjadi sekarang di Treta yuga dan Mahabharata juga terjadi sekarang di Dwapara yuga - jika pengamat berada di luar roda waktu.

Dalam istilah Seri Tatwa (37) yang lebih praktis disebutkan chakra kala juga mengacu pada sifat siklus revolusi bumi di sekitar matahari dan bulan mengelilingi bumi yang memungkinkan kita membagi waktu menjadi bertahun-tahun dan berbulan-bulan. 

Maka, setiap tahun pada hari tertentu, bintang-bintang di langit hampir persis pada titik yang sama seperti tahun lalu. Tentu saja, mereka tidak akan tepat pada posisi yang sama (karena berbagai alasan), tetapi posisinya cukup dekat bagi kami untuk menentukan titik pada chakra. Ini adalah dasar dari kalender solar dan lunar dan shastra jyotish atau astrologi.

Ada juga konsep tantra Buddha yang disebut Kala Chakra yang berbicara tentang masa depan di mana konflik agama menyebar ke seluruh dunia - dan Raja Shambala (Kalki) akan mengambil alih dunia pada akhirnya.

Pada dasarnya, konsep Kala Chakra bersifat advaitic (non-dualisme) - "semuanya". Tidak ada masa lalu, tidak ada masa depan. Itu semua terjadi sekarang dimana aliran linear waktu bersifat maya.

Dan ”Ini adalah interpretasi eksistensial dari konsep Kala Chakra sebagai simbol universal bagi penganut Hinduisme maupun Buddhisme yang mewakili ajaran dan melambangkan penciptaan yang sempurna. 

Delapan jari dari roda Kalachakra menandai arah pada waktunya dan masing-masing diperintah oleh seorang dewa dan memiliki kualitas serta karakteristik yang unik.

Simbol yang kuat ini (juga dikenal sebagai Kalacakra Mandala) adalah simbol yang kuat yang melambangkan kesehatan dan kedamaian bagi segenap makhluk di bumi ini dan ke dalam bumi itu sendiri. 
Kita bisa melihat pola yang kompleks dan indah, kesempurnaan dan simbol yang kaya makna.

Kala ('waktu') tidaklah berada dalam garis linier tapi merupakan arus siklus semua kejadian (masa lalu, sekarang, masa depan). Karena Chakra ('roda') adalah lambang tanpa awal dan juga tanpa akhir seperti halnya dalam konsep Tri Semaya yang berorientasi pada kelangsungan hidup setiap generasi dari masa ke masa.

***