Seperti halnya sebuah pura sebagai tempat suci yang disebutkan sebagai replika alam semesta ini sehingga umat dapat pula mempelajari sejarah peradabannya dari zaman ke zaman.Setiap umat beragama memiliki keunikan tersendiri sebagai tempat ibadahnya;
Disetiap momen tertentu dan hari-hari suci diiringi dengan doa / mantra untuk dapat memohon berkah kepada Tuhan dan manifestasiNya.
Demikianlah Tuhan dimuliakan dalam sebuah tempat ibadah.Dan sebagai sebuah renungan,
Adakalanya Beliau yang dipuja namun bersifat maya yang tak terlihat;
Walaupun demikian,
Manusia dalam bhaktinya, tetaplah mencintaiNya sebagai pelindung untuk dapat memberikan sinar suciNya.
Ibaratnya sebuah inspirasi untuk cinta yang misterius;
Mencintai sosok tanpa bertemu membuat rindu menggebu-gebu.
Kagum akan karya tanpa jejak dan tanpa nama, membuat hati semakin penasaran.Cinta belum terbalaskan, namun kerinduan semakin memuncak.
Hingga berusaha mereka reka nama-Mu, wajah-Mu, tubuh-Mu, pakaian-Mu sepenuh kemampuan yang ada, sekedar untuk memberi jawaban ketidak tahuanku dan pemuas kepenasaranku.
Disaat hanyut dalam buaian bayangan-Mu, entah kenapa....terangkai jalinan kata kata indah yang ku nyanyikan untuk-Mu.
Dengan harapan Engkau bisa hadir menghilangkan rindukuTerkadang aku membayangkan-Mu sebagai super hero yang akan menolongku disaat terpuruk.
Dengan harapan Engkau mengucapkan sepatah dua patah kata untuk menjawab cintaku.
Terkadang juga aku membayangka-Mu sebagai raja yang penuh kekuasaan, sehingga aku takut melanggar keinginan-Mu.
Tak jarang pula aku membayangkan-Mu sebagai pemberian dari seorang dermawan kaya raya yang punya segalanya, hingga sering aku meminta dan memohon kepada-Mu.Dimanakah Engkau berada ?
Ini kubuatkan rumah sebagai tempat ibadah yang indah untuk-Mu.Dengan harapan Engkau akan selalu bersamaku, dan hadir disaat aku memanggil-Mu.
***
