Takdir

Takdir artinya Tuhan telah menentukan nasib manusia secara sepihak dan bersifat absolut;
Dan seakan bahwa manusia tidak dapat merubah takdir yang telah ditetapkan karena semua sudah ditentukan olehNya. 
Namun diharapkan manusia hendaknya juga tetap berusaha agar pada nantinya mendapatkan kehidupan yang lebih baik. 
Ibarat Benih tidak akan tumbuh bila ditimbuni terlalu banyak tanah.
Dan sekarang bagaimana caranya menghapus suratan takdir yang kurang baik itu?

Oleh karena itu, diantara karma vs takdir dalam rumah Hindu yang berpedoman pada ajaran karmaphala disebutkan bahwa :
Terkadang, dogma takdir melahirkan sikap fatalistik, semua digantungkan padaNya, manusia tidak perlu berusaha.
Buat apa berusaha karena semua sudah ditakdirkan olehNya.
Karena takdir adalah sebuah takaran pasti yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia begitu juga dengan nasib, 
Jadi manusia tidak bisa menentukan kehidupannya dengan bebas seperti yang di jelaskan pada konsep karma dan karmaphala. 
Dalam Hindu setiap pemikiran manusia dihargai dan diapresiasi, bahkan sikap skeptikal.
Bertolak belakang dengan karmaphala dan takdir dalam konsep kehidupan manusia dari lahir sampai mati dan terlahir kembali itu juga ditentukan oleh Tuhan dan tentu saja tidak ada free will, 
Dan dengan adanya takdir, seakan manusia tidak bisa menentukan masa depan mereka sendiri; 
Sehingga konsep takdir seperti itu dianggap sebagai ketidakadilan Tuhan sehingga masyarakat Hindu sampai saat ini lebih mengusung pada konsep Karma Phala
    • Karena Karma Phala dinilai lebih bertanggung jawab, dan lebih memperlihatkan keadilan Tuhan.
    • Karena bagaimanapun, 
      • Masa depan kehidupan manusia itu sejatinya ditentukan oleh manusia itu sendiri.
Jika dengan begitu maka diharapkan bahwa apapun yang dikerjakan hendaknya dapat dikerjakan dengan baik dan jujur,
Jika seorang pejabat misalnya maka pejabat itu akan bekerja menjalankan segala tanggung jawabnya dengan penuh loyalitas dan integritas tinggi. Jauh dari yang namanya korupsi, kolusi dan nepotisme. 
Begitu juga dengan yang lainnya seperti pedagang, atlit pelajar dan sebagainya. 
Jika berpatokan dengan konsep karma maka semuanya akan berjalan sesuai dengan aturan yang benar (Dharma) sehingga pada nantinya manusia dapat meraih masa depan yang lebih baik.
***