Suratan Takdir

Suratan Takdir adalah nasib seseorang yang harus terlaksana. 
Seperti tidak ada jalan lain untuk keluar. 
Tetapi banyak orang lupa bahwa suratan tidak ditulis oleh tangan orang lain. 
Semua ditulis oleh tangannya sendiri dan tangan yang menulisnya juga dapat menghapusnya.

Dalam hukum karma disebutkan bahwa setiap karma ada akibatnya, entah engkau suka atau tidak, entah engkau harapkan atau tidak. 
  • Karma baik (subha karma) menimbulkan hasil baik, 
  • karma buruk (asubha karma) mau tak mau menimbulkan akibat buruk. 
Kelahiran juga merupakan akibat karma yang dilakukan sebelum mati.
Jika engkau ditanya, apa yang terjadi pada manusia setelah mati? Engkau menunjuk dirimu sendiri dan berkata 
"Inilah yang terjadi" kita lahir lagi. Ini bukan keyakinan yang membuat orang putus asa, ini merupakan keyakinan yang membawa harapan, jaminan dan dorongan untuk menjadikan hidup lebih baik dan lebih berguna.

Salah satu arti karma yang diterima secara umum yaitu karma merupakan takdir.
Dan status seseorang dalam kehidupan sekarang ditentukan berdasarkan kegiatannya dalam karma wasana di kehidupan lampau. 

Dalam weda disebutkan, Tuhan tidak turut campur baik dalam ganjaran ataupun hukuman. 
Beliau hanya mencerminkan, memantulkan. 
Beliau adalah saksi abadi yang tidak terpengaruh. 
Tuhan tidak menganugrahi atau menahan anugrah, 
Beliau hanya saksi dari hasil perbuatanmu, itulah hukum Tuhan dalam keabadian Hukum Rta.
 
Maka janganlah menyalahkan nasib atau suratan takdir untuk keadaan burukmu. Suratan itu telah kautulis sendiri. Tetapi Tuhan tidak menjerumuskan engkau ke dalam kurungan besi nasib yang tidak dapat dihindari lagi. 
Tuhan membekali kita dengan akal budi engkau harus menggunakannya.

Mungkin timbul keraguan bahwa perbuatan yang sudah terlanjur dilakukan akan membuat kekuatan karma buruk itu akan bekerja.
 
Sekarang BAGAIMANA MENGHAPUSNYA?
 
Ibarat Benih tidak akan tumbuh bila ditimbuni terlalu banyak tanah. 
Demikian juga benih-benih perbuatan buruk tidak akan berkecambah dan tumbuh menjadi kejadian yang menyakitkan dalam hidup kita jika benih itu ditimbuni sebanyak-banyaknya dengan pelayanan yang penuh kasih kepada manusia atau makhluk lain yang dilakukan tiada henti sehingga benih kesalahan/dosa yang yang telah dilakukan dimasa lalu mati dan tidak menjadi rentetan penderitaan baru.

Pada jaman Kali seperti sekarang ini sesungguhnya Tuhan sangat dekat dengan kita, beliau hadir dalam beribu nama dan bentuk. Tuhan hadir setiap saat dihadapan kita.
"Ia yang hanya melihat-Ku (Brahman) yang ada dalam setiap mahluk dengan kemurnian dan kerendahan hati melakukan pelayanan tanpa pamrih

Lihatlah Brahman ada pada orang-orang atau mahluk lain yang butuh pertolongan, orang-orang lemah, miskin, sakit, cacat, menderita dan tertindas, para orang tua miskin dan tidak terawat, anak-anak yang malang, lingkungan yang rusak dan yang lainnya, janganlah melihat bentuk dan nama yang berbeda itu, berilah pelayanan dan hanya mempersembahkan kepada-Ku maka engkau sesungguhnya sangat dekat dengan Tuhan dan Tuhan akan menerima persembahan itu.

Dikutip dari artikel Ketut Swastyka dalam Group Hindu Dharma di fb.
Jika engkau datang dengan satu langkah, Tuhan akan datang dengan seribu langkah. 
Jika engkau memberi dengan satu tangan, 
Tuhan memberimu dengan seribu Tangan. Itu akan menimbun setiap jejak karma burukmu dimasa lalu.

***