Pada zaman dahulu Beliau Bhagawan Vaisampayana juga menguraikan akhir kisah perjalanan Yudistira dalam kitab Svargarohanaparva ini kepada Maharaja Janamejaya.Untuk bersatu kembali dengan Tuhan sebagai pencipta, dikatakan lebih lanjut :
Sejatinya sebagai manusia utama dalam akhir perjalanan kehidupan ini disebutkan bahwa tidak melalui dua dunia itu [svarga dan neraka];
Melainkan langsung moksa [keyakinan dasar Hindu yang kelima] menyatunya Atman dengan Brahman.
Seperti halnya dalam pelaksanaan upacara ngelanus yang diawali melalui upacara ngaben, upacara dua belas hari [ngarorasin] atau upacara satu bulan tujuh hari [mamukur] atau yang lebih besar maligia punggel.
Upacara itu sejatinya dilaksanakan dengan tujuan untuk dapat melepaskan sang Atman dari kedudukan dunia lama, dengan cara mengembalikan lima unsur [panca mahabutha] ke asalnya.
Setelah upacara ngaben, dilaksanakan upacara ngarorasin atau mamukur atau maligia punggel yang bertujuan membersihkan / mensucikan sang Atman menuju dunia Dewata.
Akhirnya, dilaksanakan upacara ngalinggihang [menstanakan] Sang Atman di tempat pemujaan keluarga yang disebut sanggah atau merajan.
***