Ngeroras atau ngerorasin adalah upacara yang dilakukan setelah hari ke-12 dari upacara ngaben yang sebagaimana disebutkan dalam sekapur sirih tentang ngaben, dimana 12 hari tersebut dianggap sudah tidak sebel/cuntaka.
Dan menandai proses terlepasnya sang atman dari tubuh eterik ke alam astral setelah kematian.
Ini bisa dijelaskan bahwa buana alit dari badan manusia yang gampang dilanda sebel yaitu : 11 yang terdiri dari :
- 10 “dasendria” dan
- 1 “manah” sebagai “Rajendria”.
Masing-masing mendapat jatah cuntaka 1 hari. Demikian juga Bhuana Agung yang terdiri 8 arah mata angin yang horizontal dan 3 yang vertical yaitu bawah, tengah dan atas yang mendapat imbas kecunatakan selama 1 hari.
Jadi pada hari ke-12 sebel atau cuntaka dianggap sudah habis/selesai, sehingga proses pengelupasan lingga sarira dari suksma sarira yaitu bayu,teja dan akasa memerlukan suasana yang sacral dan suci.
Jadi pada intinya ngarorasin dalam daftar istilah yang biasa digunakan dalam upacara ngaben disebutkan juga mengandung makna bahwa batas waktu sasebelan atau cuntaka perumahan telah selesai.
***