Dan pada saat membuat reringgitan dalam belajar membuat upakara disebutkan bahwa segala bentuk upakara yadnya hendaknya dibuat dengan keikhlasan hati serta menepati sesana.
- Disebut dengan Sang Tapini sebagai pamucuk ring sajeroning pamargi yadnya yang merupakan bagian dari Pancagra.
- Dengan Ngayah sebagai penerapan ajaran karma marga yang dilaksanakan secara gotong royong dengan hati yang tulus iklas.
- Berdasarkan awig-2 bebantenan desa yg dibuat oleh para sarati agar ada pedoman pokok dalam membuat banten yang sederhana menurut desa kala patra tersebut
Di era sekarang ini jika saja Pandita sebagai sarati banten sebagaimana dikutip dari artkel Damuhantara sebagaimana dikatakan bahwa,
Diharapkan agar usaha-usaha penyederhanaan banten dengan dasar sastra yadnya yang benar tidak sekedar menyederhanakan, artinya mana yang pokok dan mana hanya rangkaian saja bisa dibedakan dengan jelas sehingga biaya tidak tinggi.
Dengan situasi itu seperti misalnya dengan anggaran biaya yang telah terencana, umat sudah dapat melakukan Pitra Yadnya secara baik dan memenuhi dasar sastra yang benar.
Kenapa biayanya bisa menjadi lebih murah?
Intinya memang karena adanya penyederhanaan itu dan itu karena Pandita tersebut banyak yang juga memiliki tukang banten.
Maksudnya begini, saat ini banyak terjadi Pandita melakukan juga fungsi Sarati Banten sekali lagi ini pasti dilakukan oleh pengayah Sang Pandita, seorang Pandita tentu mengerti mana yang pokok dan mana yang bisa ditiadakan dan bisa selengkap-lengkapnya jika Sang Yajamana ingin demikian karena misalnya memiliki kemampuan dana yang baik.
Bayangkan seandainya jika kegiatan Sarati Banten ini dilakukan murni oleh tukang banten, maka tukang banten akan selalu berkata ”mule keto” tidak berani mengurangi atau melebihkan karena standard yang diketahui sebatas itu, jadi tukang banten ini tidak bisa sepenuhnya disalahkan.
Tetapi jika Pandita mempunyai tukang banten, maka tanggung jawab penyederhanaan itu ada pada Pandita sementara pengayah hanya membuat banten sesuai dengan arahan Pandita.
Jadi Pandita yang memiliki tukang banten justru memberi kebaikan bagi perkembangan yadnya.
Seorang Pandita juga bisa menerapkan subsidi silang, artinya ketika ada umat yang mampu maka bisa saja biayanya lebih tinggi dan ketika ada umat yang kurang mampu bisa diberikan harga yang lebih murah.
***