Mahameru

Mahameru adalah nama sebuah gunung yang agung dan mulia di Sorgaloka sebagai cikal bakal dari leluhur kita sebagai manusia yang erat hubungannya dengan dasa aksara sebagai simbol dari penguasa alam jagat raya ini yang merupakan sumber kekuatan di dalam tubuh kita (bhuwana alit) ataupun bhuana agung ini yang setiap suku katanya disebutkan sebagai berikut :
  • Maha berarti agung, besar dan mulia 
  • Meru berarti lambang atau simbol andha bhuwana atau alam semesta sebagai tempat pemujaan.
Dalam Lontar Anda Bhuwana diceritakan di Gunung Mahameru itulah disebutkan Bhatari Giriputri mengidamkan air susu lembu. 

Namun tatkala jaman bahari di nusa Bali masih berkeadaan goncang bagai perahu di atas lautan selalu goyang dan oleng.
Sebagian lereng Mahameru itulah dahulu disebutkan pada hari Kamis Keliwon wuku Merakih, sasih kedasa (April) bulan mati (tilem), rah 1, tanggek 1, tahun Caka 11.
    • Si Badawang nala diperintahkan diam bertahan di pangkal gunung, 
    • Sang Anantabhoga dan Naga Basuki menjadi tali gunung itu, 
    • sedangkan Naga Taksaka menerbangkannya untuk diturunkan di Bali. 
Dimana potongan gunung Mahameru dulunya sebagai jati diri "Bali Dalam Keadaan Labil" disebutkan bahwa potongannya terbagi menjadi tiga bagian, 
  • Sebagian menjadi gunung Batur (gunung Lebah) sebagai dapurnya Hyang Gni, pada bagian bawahnya. 
  • Dan pada bagian bawahnya dari potongan gunung Mahameru menjadi gunung Rinjani di pulau Lombok, 
  • Sedangkan puncaknya menjadi Gunung Agung disebut Hyang Tohlangkir.
Karena Bali Pulina ada Stana Para Dewa yaitu di Gunung Tohlangkir (Gunung Agung) yang pada saat itu disebut Giri Raja dalam sabda yang diterima oleh Maharsi Markandeya disebutkan bahwa; 
Beliau mendengar bahwa Gunung itu merupakan potongan dari Gunung Maha Meru yang dibawa Hyang Pasupati untuk mengunci dunia saat itu.
Akhirnya Mahayogi markandeya dengan diiringi para pengikutnya untuk mendirikan sebuah Pura terbesar di Bali yaitu Pura Besakih yang memiliki bangunan meru dengan ciri atap bertingkat-tingkat menyerupai gunung.
***