Upacara Memanah Naga Banda

Peale Pulli oli suure draakoni kord.
Draakon on pika sabaga ja sellega vehiti päris hoogsalt
Upacara memanah Naga Banda yang dilakukan oleh Keturunan Dang Hyang Astapaka yang pengertiannya sebagaimana disebutkan dalam kutipan prosesi upacara penyucian layon Ida Pedanda Istri Mas di Geria Dauh, Budakeling, Karangasem, tgl.19-2-2012 dijelaskan sebagai berikut ini :
  • Panah yang digunakan untuk memanah Naga Banda yang disimbolkan sebagai pengikat atma dari unsur duniawi, 
  • maka panah disimbolkan manah, pikiran budhi yang suci akan menghantarkan atma dengan karma menuju sang Brahman
Begitu banyak ajaran tentang kelepasan dengan jalan cinta kasih telah diberkan oleh Naga Banda yang erat kaitanya dengan kitab-kitab suci agama Hindu dan Budha.

Dalam Kitab Suci Sarasamuscaya sloka 4, tersurat
“Apan iking dadi wwang, uttama juga ya, nimittaning mangkana, wenang ya tumulung awaknya sangkeng sangsara, makasadhanang subhakarma, hingganing kotamaning dadi wwang ika”.
Artinya : menjelma menjadi manusia itu adalah sungguh-sungguh utama; sebabnya demikian, karena ia dapat menolong dirinya dari keadaan sengsara (lahir dan mati berulang-ulang) dengan jalan berbuat baik; demikianlah keuntungannya dapat menjelma menjadi manusia.
***