Eka (Ekam; Eko; Ika; Eva; Evam) adalah 1 (satu) esa yang dalam eka wara memiliki urip = 1, ia dibayangkan bersifat Siwa Tattwa,
- ia hanya esa (satu atau tunggal)
- ia tidak dibayangkan dua atau tiga dan semua Bhatara - Bhatari itu adalah Bhatara Siwa, Hyang Widhi itu sendiri.
Dalam Widhi Tatwa disebutkan “EKAM EVAM ADWITYAM BRAHMAN”
yang artinya “Hanya satu ( Ekam Eva ) tidak ada duanya ( Adwityam ) Hyang Widhi ( Brahman ) itu “.
“EKO NARAYANA NA DWITYO’STI KASCIT”
Artinya : “Hanya satu Tuhan sama sekali tidak ada duanya”.
yang artinya “Hanya satu ( Ekam Eva ) tidak ada duanya ( Adwityam ) Hyang Widhi ( Brahman ) itu “.
“EKO NARAYANA NA DWITYO’STI KASCIT”
Artinya : “Hanya satu Tuhan sama sekali tidak ada duanya”.
Dalam lontar Sutasoma disebut juga bahwa :
“Bhineka Tunggal Ika, tan hana Dharma Mangrwa”, yang artinya : “Berbeda beda tetapi satu, tidak ada Dharma yang dua”.
Eka yang dalam simbol aksara dan upacara yadnya disebutkan.
“Bhineka Tunggal Ika, tan hana Dharma Mangrwa”, yang artinya : “Berbeda beda tetapi satu, tidak ada Dharma yang dua”.
Eka yang dalam simbol aksara dan upacara yadnya disebutkan.
- Eka Dasa Rudra, bertujuan untuk keharmonisan bhuwana agung dan bhuwana alit sebagai aplikasi dari filosofi Tri Hita Karana.
- Eka Aksara Ongkara sebagai panunggalan Sang Hyang Widhi.
***