Telur

Telur (dalam makna penggunaan upacara yadnya juga biasa disebut dengan "Taluh") adalah lambang dari wujud dunia ini dan berhubung sudah diketahui bahwa bentuk dunia ini bulat serupa telor, maka alam semesta ini di dalam kitab Purana disebut “Brahmanda”, (“Telor“ Hyang Widhi).

Brahmanda sebagai awal kehidupan dalam makna filosofis penggunaan daksina disebutkan terdiri dari tiga lapisan Tri Sarira, yaitu :
Dipakai telur itik karena itik dianggap suci, bisa memilih makanan, sangat rukun dan dapat menyesuaikan hidupnya (di darat, air dan bahkan terbang bila perlu).

Telor bebek yang juga sebagai simbol manik dalam mabeakala sebagai runtutan upacara pawiwahan, komitment seumur hidup dan semoga tinggal dirumah yang penuh kegembiraan.

Dan begitu bermaknanya penggunaan telur tersebut sehingga mengingatkan beberapa kisah dan perayaan hari raya,
  • Kisah Meng Bekung dalam melukat yang menemukan telor raksasa yang ternyata perwujudan Sang Hyang Siwa dan Dewi Uma yang sedang melakukan hubungan asmara di langit.
  • Pada saat Tumpek Kandang untuk memuja Sang Hyang Widhi Wasa dalam manisfestasinya sebagai Sang Hyang Rare Angon, pencipta dan pemelihara binatang).
***