Sabuh mas adalah upacara yadnya yang pemujaannya ditujukan kepada Hyang Mahadewa sebagai
tanda bersyukur semoga selalu melimpahkan restunya pada harta dan
barang-barang berharga termasuk perhiasan dengan mengadakan upacara
yadnya widhi widhana, jatuh setiap dina anggara wage wuku sinta, demikian disebutkan dalam sumber kutipan kalender bali digital.
Sebagai tambahan, dalam babad bali, hari raya sabuh mas dilakukan dalam kerangka rasa syukur
atas karunia Sanghyang Widhi Wasa.
Segalanya berasal dari
ijin dan restu beliau, oleh karena itu apabila beliau kehendaki
terjadinya sesuatu hal yang memisahkan kita dari mas
manik raja berana ini, siaplah batin kita melepaskan
segalanya tanpa rasa berat hati.
Ikatan duniawi seperti
mas manik raja berana bukanlah ikatan yang lebih
berharga dari ikatan kita kepada beliau Sanghyang Widhi
Wasa.
Sehingga persiapan bebantenan untuk memuja Bhatara Mahadewa pada sabuh mas ini sebagaimana disebutkan wariga gemet dalam lontar sundarigama dijelaskan dengan upakaranya antara lain : suci, daksina, peras, penyeneng, sesayut yang disebut Amrta sari, canang lenga wangi, burat wangi dan reresik.
Sehingga persiapan bebantenan untuk memuja Bhatara Mahadewa pada sabuh mas ini sebagaimana disebutkan wariga gemet dalam lontar sundarigama dijelaskan dengan upakaranya antara lain : suci, daksina, peras, penyeneng, sesayut yang disebut Amrta sari, canang lenga wangi, burat wangi dan reresik.
***