Hari Raya Pagerwesi Dalam Weda Hindu

Hari Raya Pagerwesi Dalam Weda Hindu | bermakna melambangkan suatu perlindungan yang kuat. Segala sesuatu yang dipagari berarti sesuatu yang bernilai tinggi agar jangan mendapat gangguan atau dirusak yang dalam Bahasa Bali disebut magehang awak.

Dalam agama Hindu, para sulinggih / purohita adalah adi guru loka yaitu guru utama dari masyarakat. 
Maka Sang Purohita-lah yang lebih mampu menggerakkan atma dengan tapa brata.
Dalam Manawa Dharmasastra V, 109 disebutkan:
Penjelasan Manawa Dharmasastra ini berarti bahwa atma yang tidak diselimuti oleh awan kegelapan dari hawa nafsu akan dapat menerima vibrasi spiritual dari Brahman

Vibrasi spiritual itulah sebagai pagar besi dari kehidupan dan itu pulalah guru sejati. Karena itu amat ditekankan pada Hari Raya Pagerwesi para pendeta agar ngarga, mapasang lingga.
  • Ngarga, suatu proses untuk membuat tirtha bagi para pendeta.
  • Sesayut Panca Lingga dengan inti ketipat Lingga untuk memohon lima manifestasi Siwa.
***