Bhuta Hita

Bhuta Hita adalah pedoman yang wajib dilaksanakan untuk dapat menjaga keharmonisan dan mensejahterakan alam ini yang dibangun dari unsur-unsur Panca Maha Bhuta yang sebagaimana disebutkan :
  • Tidak harmonisnya unsur - unsur bhuta tersebut akan dapat menimbulkan kekeruhan suasana, baik itu terjadi di bhuwana agung (alam semesta) maupun di bhuwana alit (tubuh manusia),   
  • Apabila unsur-unsur tersebut harmonis akan menimbulkan kekuatan positif. 
  • Sehingga menjaga keharmonisan Bhuta Hita itu sangat penting dilakukan yang dalam kitab Sarasamuscaya 135 disebutkan bahwa pentingnya melaksanakan upacara Butha Yadnya yang bertujuan untuk dapat menjaga keharmonisan alam agar alam itu tetap sejahtera.
Pelaksanaan bhuta yadnya yang dimaksudkan untuk menemui buta hitta atau jagathita, kerahayuan jagat hendaknya dilaksanakan saat posisi matahari dalam keadaan Wiswayana yaitu berada tegak lurus di atas garis tengah bumi sebagaimana dijelaskan PHDI dalam pemujaan siwa & wiswa;
Pada saat itu ditempat yang terpilih, yang secara simbolis dijadikan tengahnya bumi (madhyanikang bhuana) seperti bancingah agung pura Agung Besakih diadakan upacara Bhuta Yadnya siklus tahunan : Labuh Gentuh setiap tahun, Panca Bali Krama setiap sepuluh tahun, Ekadasa Rudra setiap seratus tahun dan Baligya Marebu Bumi setiap seribu tahun.

Upacara di pusat dunia atau tengah dunia ini adalah upacara pemujaan kehadapan Siwa atau Rudra. Konsep pemujaan yang berdasarkan Kitab Suci Weda-weda ini mendapat tempat yang begitu tepat di bumi Nusantara yang berada di garis tengah bumi.

Dan sesungguhnya dalam ajaran Hindu kegiatan hidup yang senantiasa menjaga kelestarian dan keharmonisan alam ini sebagai bagian dari pengamalan ajaran agama yang disebut Bhuta Yadnya. Tujuan Bhuta Yadnya itu adalah Bhuta Hita yaitu mensejahterakan alam lingkungan yang dibangun dari unsur-unsur Panca Maha Bhuta sebagaimana disebutkan bagi yang melestarikan alam, sorga pahalanya,
  • Dalam Bhagawad Gita V.25 dinyatakan barang siapa yang dalam hidupnya senantiasa memelihara dan menjaga kelestarian alam (Bhuta Hita Ratah) maka ia akan mencapai surga (Brahman Nirwana).
  • Atharvaveda.X.44.1 menyatakan sbb: 
    • Terdapat warna hijau pada daun tumbuh-tumbuhan (klorofil) yaitu unsur yang menyelamatkan hidup yang ada pada hijau daun. 
    • Ia ditutupi oleh Rta. Karena itu zat warna hijau tersebut yang menyebabkan tumbuh-tumbuhan mengandung zat hidup menjadi bahan makanan dan berkhasiat obat. Manusia dan hewan tidak bisa hidup tanpa tumbuh-tumbuhan. Air, udara dan tumbuh-tumbuhan saling menguatkan.
  • Manawa Dharmasastra IV.56 menyatakan: Hendaknya jangan mengotori air sungai.
  • Tri Chandda dalam Atharvaveda XVIII.1.17. Unsur alam itu menyelubungi bumi yang membentuk tempat hidup semua makhluk hidup di bumi ini.
Sehingga mensejahterakan dan melestarikan alam lingkungan ini sangatlah penting dilksanakan yang dengan upaya bhuta hita ini agar unsur-unsur tersebut harmonis dan dapat menimbulkan kekuatan positif bagi semua mahluk hidup di alam ini.