Dharma Santi

Dharma Santi adalah pertemuan untuk dapat saling memaafkan kesalahan masing-masing serta berjanji untuk tidak membuat kesalahan lagi dikemudian hari yang merupakan bagian dari sad dharma yang biasanya dilaksanakan pada saat Ngembak Geni dalam rangka menyambut warsa anyar, tahun baru saka untuk dapat saling memaafkan baik di lingkungan teman, keluarga maupun masyarakat;
Karena bagimanapun manusia tidak luput dari kesalahan baik yang disengaja maupun tidak.
Kesalahan juga disebutkan sebagai sebuah hal yang tidak bisa dihindari walaupun setiap manusia selalu berusaha untuk meminimalisir kesalahan yang dilakukan yang dalam salah satu artikel keagamaan Stan Jakarta disebutkan bahwa :
Kesalahan juga akan dapat menimbulkan rasa tidak suka, rasa tidak suka berpotensi menjadi rasa benci, dan rasa benci tersebut akan menjadi beban dalam menjalani kehidupan. 
Sehingga, melepaskan beban juga suatu hal yang harus dilakukan oleh manusia sebagai makhluk yang tak akan luput dari kesalahan.
Kita hendaknya juga disebutkan dalam Siwaratri, memaafkan kesalahan yang dilakukan orang lain kepada kita serta meminta maaf atas segala kesalahan yang kita lakukan pada orang lain yang tentunya tak akan kita ulangi lagi. 
Apakah dengan meminta maaf sudah bisa membuat hati kita terlepas dari beban? 
Belum tentu. Sehingga kita perlu memaafkan diri kita sendiri akan kesalahan yang telah kita lakukan, baik kepada oang lain ataupun diri sendiri.
Melalui Hari Raya Siwaratri, dengan jagra kita bisa mengidentifikasi dan merenungi kesalahan-kesalahan yang kita perbuat. 
Penyesalan yang kita akui sudah seharusnya dimaafkan dan tak diulangi. 
Pada dasarnya maaf bukan sekadar permohonan kepada Ida Sang Hyang Widhi dan orang lain, tetapi sebuah proses pendewasaan diri manusia. 

Melalui Hari Raya Siwaratri, mari kita melepaskan diri dari segala dosa, baik dosa orang lain terhadap kita, dosa kita terhadap orang lain, ataupun dosa kita kepada diri kita sendiri. 
  • Pelepasan dosa juga merupakan proses untuk mencapai hari esok yang lebih cerah. 
  • Memaafkan adalah jalan untuk mencapai hari itu. 
    • Dengan memaafkan, berarti kita melepaskan dosa-dosa yang ada pada diri kita.
Terbebasnya dosa dari diri kita, terbebasnya rasa bersalah dari diri kita adalah satu langkah untuk mendapatkan Moksa. 
  • Moksa adalah kebebasan, bebas dari kesalahan. 
  • Dengan terbebas dan terlepas dari rasa bersalah, sesungguhnya kita juga telah mencapai Moksa karena kata moksa berarti bebas atau lepas. 
Merenungi kesalahan dan memaafkannya adalah jalan menuju moksa.
***