Babad adalah daftar pustaka sejarah, yaitu bersumber dari cerita yang didengar, dari mulut ke mulut, bisa bersumber dari nak kerauhan (trance) atau hasil perenungan seseorang lalu ditulis dan dikait-kaitkan dengan nama tertentu.
Juga hasil deskripsi seseorang dalam persyaratan memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi.
Ironisnya jika para akademisi memakai acuan babad dalam menulis suatu karya ilmiah lalu dijadikan pedoman oleh umat kebanyakan maka hasilnya bisa saja bertentangan dengan apa yang tercantum dalam prasasti dan purana. Namun Babad ini juga biasanya dapat digunakan sebagai sumber dari pedoman dalam penulisan artikel.
Ada 12 sifat-sifat babad bali baik bentuk maupun isinya menurut A. A. Gde Putra Agung seperti yang dikutip dari artikel blog sastra bali, babad bali memiliki sifat - sifat antara lain :
- Bersifat sakral magis, yang dikeramatkan dan memiliki nilai sakralitas/kesaktian (berbau kutukan) dan magis/kesaktian yang dipercaya masyarakatnya.
- Legendaris, berarti babad itu bahan ceritanya diangkat dari legenda yang beredar dalam masyarakat daerah tersebut.
- Mitologis, berarti isi dari babad ini mengandung salah satu mitos yang beredar di masyarakat setempat dan diyakini oleh masyarakat tersebut.
- Religo magis, berarti babad tersebut memiliki nilai tentang ketuhanan dan magis/kesaktian.
- Istana sentris, berarti babad itu hanya beredar/berpusat dikalangan istana/kraton saja.
- Rajakultus, isinya menceritakan tentang seorang raja tertentu yang diagung-agungkan bagai dewa.
- Geniologis, berarti isi babad ini mengandung silsilah dari raja-raja tertentu untuk mengingatkan keturunannya akan leluhurnya.
- Bersifat pragmentaris, berarti babad ini hanyalah salah satu bagian dari suatu cerita/kisah babad yang ada.
- Bersifat pragmatis, berarti sesuai dengan tujuan dari pembuatan babad itu.
- Bersifat lokal, berarti babad ini hanya beredar di suatu daerah tertentu saja.
- Bersifat analogis simbolis, berarti babad ini dalam isinya menganalogikan sesuatu, maksud penulis disembunyikan.
- Bersifat anonim, berarti tanpa mencantumkan nama pengarang.
Beberapa kutipan dari babad - babad disebutkan sebagai berikut :
Gajah Mada sebagaimana disebutkan dalam Lontar Babad Gajah Maddha, asal usul Mahapatih Gajah Mada (Serat Babad Gajah Maddha) yang dikisahkan, beliau lahir dari Mpu Curadharmayogi dan Patni Nariratih.
Babad Pasek Gaduh | Mereka itu semuanya keturunan dari Panca Tirtha, bijaksana, kata-katanya
bermana, setiap hari membicarakan masalah kepemimpinan, lahir bathin,
tiada orang berani membantahnya
Babad ky. Gusty. Pangeran bendesa manik mas | dikumpulkan dari berupa lontar, sumari, terjemahan diantaranya dari bapak Gusti Bagus Sugriwa, Bapak Gunarsa, Bapak Gede Bendesa, Bapak K Subandi, buku - buku sejarah dll ........
Babad Arya Pinatih | menceritakan tentang keturunan Manik Angkeran.
Putra Beliau selanjutnya kawin dengan putri Sirarya Buleteng, dan inilah
yang selanjutnya menurunkan keturunan Arya Pinatih, yang dalam Silsilah & Kisah Bhagawanta disebutkan, Dalem Ketut Kresna Kapakisan menurunkan para raja yang bergelar Dalem keturunan Kresna Kepakisan di Bali.
Dalam Babad Dalem Suargan disebutkan | empehan lembu sebagai penyucian Sang Hyang Panca Korsika agar terhindar dari pengaruh - pengaruh jahat.