Empehan

Empehan adalah susu yang berasal dari lembu sejenis sapi yang sangat bermanfaat dalam kehidupan ini. 
Dimana dahulu diceritakan bermula dari keinginan Bhatari Giriputri mengidamkan air susu lembu oleh karena itu, 
Dalam Lontar Anda Bhuwana disebutkan bahwa Bhatara Paramestiguru akhirnya mengutus Bhatari Giriputri untuk mencarinya ke desa-desa, ke pegunungan, dll.
Lembu juga termasuk rumpun sapi dimana disebutkan yang berwarna putih dengan makanannya berupa tebu sangat baik diperah susunya,
Tersebutlah dahulu, juga diceritakan kegigihan seorang anak untuk mendapatkan susu.
Dikisahkan dalam Siwa Purana IV oleh Ngurah Gautama, ada seorang rsi yang bernama vyaghrapada yang memiliki putra bernama upamanyu.
Namun setelah ayahnya meninggal, ia harus tinggal di rumah pamannya bersama dengan ibunya. 
Putra-putra pamannya itu punya banyak sekali susu yang mereka bisa minum, namun Upamanyu tidak punya susu yang cukup yang bisa ia minum. 
  • Ia biasanya memandang ibunya dengan mata memelas. ibunya juga tidak berdaya, 
  • Ia biasanya mencampur tepung jagung dengan air dan memberikannya padanya. 
  • Ia tahu bahwa itu bukanlah susu. ia sangat sedih. 
Akhirnya Upamanyu meminta ijin pada ibunya untuk melakukan tapasya dan memuja Dewa Siwa
  • Ia menjalani tapa yang sangat kusyuk. 
  • Ia melakukan tapa yang membuat para dewa khawatir. 
Mereka para dewa pun akhirnya menuju kailasha, dengan dipimpin oleh Dewa Wisnu
Dewa Siwa pun ingin menguji Upamanyu dan mendekati anak itu dengan menyamar menjadi Dewa Indra
Upamanyu tidak perduli. ia kemudian berkata bahwa ia hanya menginginkan berkah dari Dewa Siwa dan tidak dari yang lainnya. Dewa Siwa yang menyamar menjadi Dewa Indra marah. ia mengatakan Dewa Siwa adalah dewa tanpa tempat persemayaman, dan mengembara di kuburan. 

Inilah yang membuat Upamanyu marah dan melemparkan aghorastra. kemudian Dewa Siwa  pun memperlihatkan dirinya dihadapan Upamanyu. 

Upamanyu sangat terkejut. namun ia merasa sangat bahagia. 
Dewa Siwa akhirnya memberi anugerah tanpa diminta oleh Upamanyu. Dewa Siwa memeluknya demikian juga Dewi Parwati. Upamanyu menjadi putra Dewa Siwa dan Dewi Parwati. 
Pada suatu saat, Upamanyu memberitahu Sri Krisna tentang Dewa Siwa kemudian Upamanyu pergi ke Himalaya
Suatu hari Shri Krishna datang menjenguk ke tempat itu dan memberikan penghormatan pada Upamanyu. 
Kemudian ia memberitahu Shri Krishna bahwa ia tahu siapa dirinya. 
Upamanyu menceritakan pada Krishna tentang Dewa Siwa. tidak ada yang lebih agung, lebih tinggi atau lebih mendalam dari Dewa Siwa. siwadhyana, bermeditasi pada Dewa Siwa, akan memberikan semua yang ia minta. yang paling penting adalah bhakti dan maka dari itu  nantinya dalam Anusasana Parwa disebutkan :
  • Krisna juga menjelaskan 'Shiva Sahasranama' kepada Yudistira (Dharmaraja/Dharmawangsa) dan juga memberitahunya bagaimana dia mendapatkan Jnana Advaita tertinggi (nondual pengetahuan) dari Dewa Siwa.
  • Dan sebagai sarana persembahan dengan penggunaan susu juga disebutkan sebagai berikut :
    • Dalam Babad Dalem Suargan disebutkan empehan lembu sebagai penyucian Sang Hyang Panca Korsika
      • Mamineh empehan lembu, dan kapatutan menggunakan madu parka, sebagai unsur eteh-eteh upakara, dalam pelaksanaan persembahan dan pemujaan karya atau yajna yang tingkatanya lebih besar dan utama.
    • Lingga Yoni dalam kitab Kamikagama dijelaskan bahwa pembuatan lingga ini berasal dari tanah liat putih dan tempat yang bersih. 
      • Proses pengolahannya dengan tanah dicampur susu, tepung, gandum, serbuk cendana, menjadi adonan.
      • Dan setelah beberapa lama disimpan lalu dibentuk sesuai dalam kitab agama.
    • Agnihotra disebutkan dalam Agastya Parwa yaitu persembahan berupa minyak dari biji-bijian (kranatila), madu kayu cendana (sri wrksa) mentega, empehan susu dan sebagainya.
***