Lelontekan

Lelontekan  Berbagai macam perlengkapan dalam upacara yadnya yang biasanya dipasang berpasangan sesuai dengan sastranya.
  • KOBER yaitu bendera yang tidak sama dengan bendera biasa melainkan pada ujung bendera ini berisi tombak dan berisi gambar Anoman yang disebut Sang Marutsuta. Bendera ini merupakan simbul angin sebagai pelindung dan berada pada urutan ke empat setelah umbul-umbul kalau diidentifikasikan dengan sastra maka, sastranya " Mangkara."
  • Tedung yaitu berupa pajeng atau payung biasanya berada pada urutan terakhir pada saat upacara Bethara melasti ke segara. Payung memayungi pretima atau daksina pelinggih Ida Bethara yang akan melasti ke segara atau danau. Pajeng merupakan simbul windu atau sunia sebagai kekuatan Siwa, kalau diidentifikasikan terhadap sastra maka sastranya " Ongkara ".

  • Memayungi pratima mengandung pengertian bahwa Sanghyang Siwa yang bermanefestasi menjadi para Dewa yang disimbulkan dengan arca atau pratima, atau dibawah naungan Sang Hyang Widhi.
  • UMBUL- UMBUL yaitu perangkat upacara ini berbentuk umbul-umbul bergambar seekor naga (Naga Gombang) yang merupakan simbul air sebagai simbul kekuatan Dewa Wisnu yang juga berfungsi sebagai simbul penjaga. Umbul-umbul ini berada dalam urutan ketiga setelah bandrang dan tombak, sastranya " Ungkara ".
  • TOMBAK ATAU BANDRANG yaitu Perangkat upacara ini berbentuk sebuah tombak hanya berisi bulu dari atas ke bawah sepanjang kira-kira setengah meter. Bandrang ini merupakan simbul kekuatan Dewa Brahma, disamping itu disertai lagi satu macam tombak yang berbentuk senjata dewata nawa sanga. Semuanya itu merupakan simbul api sebagai pengawal, dan kalau diidentifikasikan terhadap Widhi Sastra maka merupakan simbul sastra " Angkara". Bandrang dan tombak yang lain berada dalam urutan kedua setelah tebu pada upacara pemelastian.