Minoritas

Minoritas adalah kelompok kecil dalam golongan masyarakat yang multikultural dalam keragaman budaya lokal yang ada di masyarakat.

Bercermin dari sejarah Peradaban Suku Indian;
Posisi mereka sebagai kaum minoritas di benua itu dikatakan tidak membuat mereka putus asa untuk mempertahankan peradaban leluhur mereka.

Dan bagaimana menjadi minoritas yang berkualitas di Nusantara ini ?

Seperti halnya Hindu Dharma di Nusantara ini disebutkan; 
“Jadilah minoritas yang berkualitas”. 
Namun, jika hanya kata-kata saja tanpa perbuatan apalah artinya? Lalu jika ingin berbuat, bagaimana cara berbuatnya? 

Berikut akan dibahas. Bagaimana cara menjadi minoritas yang berkualitas? 

Sebagai contoh, Hindu di Indonesia itu kecil. Dengan jumlah yang kecil ini saya rasa (maaf) masih banyak yang kurang mengerti dengan agamanya sendiri. Agama yang ia anut selama hidupnya ini. 
Jadi, tak heran bila Hindu menjadi sasaran agama-agama lain yang mengajak meninggalkan Hindu. Ini tak terlepas dari bagaimana kita menempatkan diri di lingkungan kita.

Apakah kita memilih menjadi batu karang yang menahan derasnya aliran sungai, atau dedaunan kering yang mengikuti arus deras ke air terjun????
 
Manusia tak perlu rasa takut dari orang lain, mereka hanya butuh rasa hormat. 
Dengan rasa hormat inilah membuat kita tak terinjak-injak oleh mayoritas biarpun kita ini minoritas. 

Bagaimana cara mendapat rasa hormat atau respect ini? Jadilah berkualitas! 

Pepatah mengatakan bahwa semut yang kecil dapat mengalahkan gajah yang besar. 
Dalam arti, kita minoritas, namun bukan berarti kita lemah. Kita berkualitas!

Percayalah pada kekuatan kata-kata dan mimpi, begitu kata orang bijak. 
Jadi camkan dalam hati anda yang paling dalam, saya minoritas namun saya berkualitas! Saya punya kualitas! Banyak orang yang menayakan tentang kebenaran Hindu, karena yang mereka tahu hanya sebagian kecil dan sebagian kecil itu adalah yang salah-salah saja. 

Kebanyakan orang hanya mengetahui Hindu dari cerita orang-orang yang tersebar dari mulut ke mulut yang tentunya berubah dari mulut satu ke mulut lainnya.

Makanya, kita ini kecil, sebagai sasaran dimana orang-orang memanfaatkan ketidaktahuan kita. 
Jika kita tak tahu tentang agama kita, bagaimana orang bisa menghormati kita? 

Banyak orang beranggapan miring tentang Hindu, mengapa? 
People don’t believe what they don’t know! 
Orang tak percaya apa yang mereka tak tahu. 

Jadi beri tahu! Nah, untuk memberi tahu seseorang ini kita dulu yang harus tahu.
Maka bertanyalah, malu bertanya, sesat di jalan.

Demikian dikutip dari artikel (ref) Pak Oka Sulaksa dalam salah satu postingan Hindu di fb. 

Dan sebagai tambahan adapun artikel terkait :

  • Menghormati sebagai cerminan sikap sopan santun.
  • Toleransi sebagai prinsip dharma yang senantiasa memberikan kedamaian.
  • Bersikap sesuai norma sebagai kebiasaan atau pedoman dalam hidup bermasyarakat sehingga terciptalah kerukunan.

***