Beriman dengan membabi buta dapat menimbulkan penyakit kronis

Beriman artinya percaya; 
Namun ketika seseorang beriman tanpa dikendalikan oleh nurani dan nalar, maka seseorang disebutkan akan "Beriman dengan membabi buta"atau percaya tanpa tuntunan nurani dan nalar. 

Dalam salah satu artikel Hindu Dharma (ref) di fb disebutkan bahwa Beriman seperti itu dikatakan akan dapat menimbulkan penyakit kronis, di antaranya yaitu :
  • KERACUNAN PADA PIKIRAN.
Menganggap diri paling benar ( yg lain salah ) dan ajaran yang dianutnya adalah kebenaran absolut, bukan kebenaran subyektif ( ajaran lain yang dianut orang lain salah semua ), yang pada akhirnya menjadikan dirinya pribadi yang angkuh, sok suci dan membenci yang berbeda.
  • GANGGUAN KEJIWAAN.
Di satu sisi bersikap kekanak-kanakan, pada hal sudah dewasa. Karena masih senang MEMPEREBUTKAN DAN MEMAMERKAN KEBENARAN SUBYEKTIF, persis anak2 yang berebut dan memamerkan tato air di lengannya dan membanggakan gurunya sebagai guru yang terbaik di dunia, pada hal sekolahnya baru sampai TK. Namun di sisi lain bertindak menjadi Tuhan kecil bagi sesamanya yang selalu diagung-agungkan.
  • DELUSI & BERHAYAL TENTANG SORGA, seolah-olah TIKET UNTUK MENUJU SORGA ( TUHAN ) SUDAH ADA DALAM SAKUNYA.
Suatu yang mencekoki pikirannya sehingga hidupnya berpamerih sorga. Sehingga tidak dapat melihat dan menerima kenyataan bahwa dia ada di dunia ini, bukan di sorga yang menjadi hayalannya ( mengenyampingkan yang sekarang demi nanti ).
  • ALERGI DALAM BERGAUL.
Menderita gatal2 ketika bersentuhan dengan orang yang berbeda darinya, sehingga kurang mampu bergaul dalam komunitas yang beragam ( heterogen ) atau hanya bisa bergaul pada komunitas yang seragam ( homogen ).
  • GANGGUAN PENGLIHATAN.
Tidak dapat melihat bahwa JAGAT RAYA ini justru berlangsung DALAM KESELARASAN karena adanya KEBERAGAMAN, bahkan tidak dapat melihat bahwa TUBUHNYA contoh kecil jagat raya ini, termasuk berbagai warna yang ada bukan hanya hitam dan putih. BERIMAN YANG MEMBABI BUTA hanya akan dialami oleh pribadi2 yang dungu, dengan ciri2 sebagai berikut :
    • Malas mengembangkan NALARnya dan mengeksplorasi keingin tahunya, sehingga mudah dibodohi dan menjadi seperti kerbau dicucuk hidungnya serta enggan berpikir maju.
    • Korban pengerdilan NURANI dan pengajaran IMAN yang berlebihan, yang menyatakan bahwa yang diajarkan HARUS DIPERCAYA tanpa melibatkan NURANI dan NALAR untuk menilainya. Bila diajak menggali sumber2 lain itu sama dengan dosa.
    • Senang BERFANTASI tanpa mau melihat kenyataan disekelilingnya, seolah-olah hidupnya sangat bahagia, walaupun sebenarnya sangat menderita atau mengalami kebahagiaan yang semu ( hidup dalam hayalan ).
Sementara penggalian KESADARAN DIRI, penumbuh kembangan NURANI dan NALAR dapat membawa seseorang ke dalam KEBERIMANAN yang terkendali. 

Sehingga pribadi seperti ini hendaknya disebutkan mau belajar untuk memahami ajarannya serta belajar mengenali Tuhan dengan sungguh2. 

Dengan demikian pribadi ini akan berkembang menjadi pribadi yang menghormati dan menghargai perbedaan serta menjungjung tinggi kemanusiaan. 
Karena dia menjungjung tinggi kebenaran universal, dengan prinsif " JANGAN LAKUKAN KEPADA ORANG LAIN, APA YANG ANDA TIDAK MAU ORANG LAIN LAKUKAN KEPADA ANDA  (Tat Twam Asi)"

***