Pengetahuan Suci

Makin banyak memiliki pengetahuan suci maka seharusnya kita disebutkan makin rendah hati.

Sehingga dikatakan, jadikanlah diri kita seperti padi, makin berisi makin merunduk

Jangan diibaratkan seperti kerbau :
Habis mandi sudah bersih
Namun beberapa saat ketemu lumpur
Nyemplung ke lumpur lagi, kotor lagi.

Diceritakan pada suatu hari ada yang melecehkan kitab suci kita.

Paijo : Kalo Kitab Suci Agama Anda dirobek & disebar dijalan apa reaksi anda?*
Pemangku : Ya, cetak lagi saja.*
Paijo : Anda tidak marah?*
Pemangku : Untuk apa marah?*
Dia yang membuat Karma buruk tak akan menimpa saya, Kalau saya marah justru saya yang akan menciptakan karma buruk untuk saya.
Paijo : Tidak takut Agama anda jadi ternista?
Pemangku : Tidak sama sekali, orang cantik walaupun di katakan jelek seribu kali tetap saja cantik, Begitu pula orang baik walaupun dihina tak akan merubah yang baik jadi tidak baik.*

Kuncinya pengendalian diri.
  • Paijo : Anda tidak Khawatir penganut Agama anda berkurang?
  • Pemangku : Tujuan Beragama kami adalah menebar kebajikan & menciptakan kebahagiaan bagi kehidupan bukan untuk menjadi banyak pengikutnya serta menganggap kita lebih baik dari orang lain dalam melakukan Persembahyangan.
Demikianlah diceritakan dalam ajaran Hindu Dharma sebagai renungan dalam bentuk pendewasaan umat agar dapat menciptakan kedamaian dunia.
Ketika kitab suci sudah banyak yang dipahami...maka kitab suci di dalam dirilah yang utama untuk menyucikan diri sendiri serta mampu menebar ajaran² kebajikan untuk sama² menuju kesucian itu sendiri.

Dan semakin banyak kitab suci disebarluaskan atau ajaran² kebajikan yang telah menyatu di dalam diri disebarkan luaskan maka semakin banyak pula umat manusia untuk mampu memperbaiki dirinya.
***