Konsep didalam Agama Hindu di Bali khususnya biasanya beragam jenis ketupat dalam salah satu artikel Udayana disebutkan digunakan untuk perlengkapan upakara (banten) dan dalam budaya Bali, konsep ini kemudian dipraktekan dengan wujud seni sebagai simbol kemakmuran dan kelimpahan rejeki yang harus disyukuri tiap harinya;
Jika hari raya tiba, setelah bersembahyang di Pura mereka saling mengunjungi dan saling “ngejot” (berkirim makanan ke tetangga dan sanak saudara).
Ketupat di Pulau Bali, juga sering dipersembahkan sebagai sesajian upacara, menggabungkan antara Agama Hindu dan Budaya Jawa, janur (busung) dibentuk beraneka ragam yang melambangkan simbol ritual acara persembahyangan.
Dan adapun tipat sebagai perlengkapan banten yang digunakan dalam upacara Agama Hindu yaitu :
- Tipat Nasi, sebatang janur lidinya disisakan lebih kurang 3cm.
- Tipat Sirikan, Janur dililitkan pada telapak tangan.
- Tipat Gatep, Janur dibentuk lingkaran vertikal.
- Tipat Taluh, dibentuk 2 buah lingkaran.
- Tipat Kukur, berbentuk burung perkutut.
- Tipat Sari, berbentuk segitiga membucu.
- Tipat Dampulan, bentuk kura-kura yang terbuat dari janur
- Tipat Gong, agar mendapatkan kesembuhan dari berbagai penyakit.
Dan sebagai tambahan :
- Ketipat Kelanan merupakan lambang terkendalinya sad ripu sehingga ada keseimbangan hidup.
- Tipat Bantal sebagai rasa bhakti untuk memuja Dewa Sangkara dalam hal perlindungan bagi tumbuh-tumbuhan.
- Belajar mengenal beberapa jenis tipat (IG) :
- 1. Tipat lepet
- 2. Tipat taluh
- 3. Tipat sari
- 4. Tipat sidakarya
- 5. Tipat lepas lanang istri
- 6. Tipat bagia
- 7. Tipat gatep
- 8. Tipat sedayu
- 9. Tipat gelatik
- 10. Tipat dampulan
- 11. Tipat manuk dewata
- 12. Tipat sidapurna
- 13. Tipat kukur
- 14. Tipat cakra
- 15. Tipat pengambean
- 16. Tipat pagehan
- 17. Tipat lawangan
- 18. Tipat sesapi
- 19. Tipat pusuh
- 20. Tipat lojor
- 21. Tipat sirikan
***