Pisang

Bagi masyarakat Jawa, Sunda dan Bali.. Pisang adalah simbol dari kemakmuran, kesuburan dan kekayaan yang silih berganti.
Makna dan filosofinya adalah sebuah harapan agar tercapainya kemakmuran, kesuburan dan kekayaan bagi Manusia dalam menjalani kehidupan di Dunia ini.
Maka buah Pisang akan selalu ada dalam setiap proses ritual adat.
Pisang yang di Bali disebut dengan Biu sebagai salah satu pangan yang dikarunia oleh Hyang Widhi Wasa.
Dimana dalam setiap upacara & ritual adat masyarakat Jawa, Sunda dan Bali, buah pisang selalu menyertai dalam penyajian Sesajen. 
Menurut Leluhur buah Pisang merupakan buah yang sangat di hormati,karena memiliki keistimewaan tersendiri. Keistimewaan itu ada pada pohonya yang tak akan mati sebelum menghasilkan buah. 
Hal ini menunjukan bahwa Pisang tersebut ingin mempersembahkan kekayaan alam kepada Bumi sebelum mati.
Jika di lihat dari asal usul namanya,Pisang berasal dari penuturan orang Jawa Kuno dulu yang terbagi dari kata, " Pi dan Sang "... Kata Sang sendiri memiliki arti " Yang di hormati ".
Hamemayu Hayuning Budaya...
Hamemayu Hayuning Bangsa...
Hamemayu Hayuning Bhuwana...
Rahayu Nir Ing Sambekala....
Demikinlah disebutkan dalam makna dan filosofisnya (ref) dalam ritual-ritual adat di Nusantara.
Salam budaya Nusantara😎🙏
Rahayu🙏
Dan adapun tetandingan banten yang terkait penggunaan pisang disebutkan sebagai berikut :
  • Dalam pembuatan tetukon, pisang kayu yang ujungnya berisi sepotong buluh yang diumpamakan badan dan leher (tejaning raga).
  • Dalam pembuatan Daksina, kombinasi antara pisang, tebu dan kojong sebagai simbol manusia yang menghuni bumi sebagai bagian dari alam mayapada ini. Idialnya manusia penghuni bumi ini hidup dengan Tri kaya Parisudhanya. 
***