Intuisi

Intuisi adalah kemampuan naluri seseorang untuk dapat memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas, yang dikatakan tidak semua orang mendapatkan kesempatan seperti ini (orang terpilih).
Sebagai cara untuk dapat mengetahui dan meyakini sesuatu dalam pratyaksa pramana oleh orang - orang yang telah mencapai kesucian yang tinggi.
Yang dalam Hindu Dharma disebutkan bahwa :
Kekuatan intuisi ini disebutkan diayomi oleh Sang Hyang Mahadewa dalam pancaran Tri Murti dan Widyadari Ken Sulasih sebagai Prabhawa Nya untuk dapat menganugerahi kekuatan pada tirtha kundalini sebagai energi kesadaran berupa gulungan yang terletak pada chakra pertama dalam tubuh kita.
Di seluruh dunia, perkembangan faham Intusionalisme ini dikatakan merupakan suatu aliran filsafat atau faham yang menganggap bahwa intuisi (naluri/perasaan) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran.
Intuisi termasuk salah satu kegiatan berfikir yang tidak didasarkan pada penalaran dan tidak bercampur aduk dengan perasaan.
Seperti dikisahkan dalam perjalanan hidup seorang Pemangku Madura.

Diceritakan pada tahun 2010, Beliau (sebelum menjadi pemangku) mendapat petunjuk untuk ke Pura Besakih Bali,
Dan sesampai di Besakih, Beliau mendapatkan sesuatu diluar alam pikirannya, beliau mendapatkan gambaran Dewa Wisnu dan Swastika yang sebelumnya tidak mengerti tentang itu.
Waktu terus berjalan beliau tidak menghiraukan apa yang di dapat.
Dalam perjalanan kehidupannya semakin terpuruk usahanya bangkrut sampai rumah tangganya pun berantakan.
Didalam kehidupannya yang semakin terpuruk beliau mendapatkan teman seorang pemangku untuk disarankan kembali ke Bali dan sampailah di ubud bali menemukan Nabe dan mendapatkan pencerahan tentang gambaran yang dia dapatkan di Besakih.
Atas petunjuk dari Nabenya dia harus kembali kejawa untuk belajar pengetahuan apa yang ada dijawa dan sampailah di MEDANG KAMULAN Gresik, jawa timur.
Di Medang Kamulan sudah ada getaran jiwa akan kembali kerumah asal usulnya sebagai Pusat Leluhur dan berbahagia dia ketika bertemu langsung dengan Romo Sepuh Satya Bhuwana Medang Kamulan Lanang Istri yang merupakan Abdi Dalem Pura Medang Kamulan.
Pencerahan pun terus dia dapatkan di Medang Kamulan dan dia merasakan hidupnya lebih tenang dalam menjalani roda kehidupannya.
Dan pada hari minggu 09-02-2020 dihadapan Ida Pandhita Tengger Juga Romo Sepuh Satya Bhuwana diadakan upacara Pewintenan.

Pesan dari Romo Sepuh Satya Bhuwana : 
Bu Jro dewi adalah orang terpilih dan tidak semua orang mendapatkan kesempatan seperti ini dan juga ini adalah Hak nya bu jro dewi sebagai pelayan Beliau dan umat.
***