Mapedamel

Mapedamel berasal dari kata “dama” yang artinya pengendalian diri.
Dimana upacara ini merupakan rangkaian dari upacara metatah, pawintenan saraswati, pawiwahan dll untuk dapat merasakan sad rasa agar tabah dalam menghadapi suka duka kehidupan ini.
Tujuan mapedamel seperti halnya disebutkan dalam upacara adat potong gigi untuk mendewasakan remaja Bali agar si anak dalam kehidupan masa remaja dan seterusnya menjadi orang yang bijaksana dan dapat mengendalikan diri dan selalu tabah.
  • Menghadapi suka duka kehidupan,
  • Selalu berpegang pada ajaran agama Hindu,
  • Mempunyai pandangan luas,dan dapat menentukan sikap yang baik, karena dapat memahami apa yang disebut dharma dan apa yang disebut adharma.
Secara simbolis ketika mepadamel,dilakukan sebagai berikut :
  • Mengenakan kain putih,kampuh kuning,dan selempang samara ratih sebagai symbol restu dari Dewa Semara dan Dewi Ratih (berdasarkan lontar Semaradhana tersebut).
  • Memakai benang pawitra berwarna tridatu (merah,putih,hitam) sebagai symbol pengikatan diri terhadap norma-norma agama.
  • Mencicipi Sad rasa yaitu enam rasa berupa rasa pahit dan asam sebagai simbol agar tabah menghadapi peristiwa kehidupan, berpandangan luas,disiplin,serta enantiasa waspada dengan adanya sad ripu dalam diri manusia.
***