Konversi Agama

Konversi Agama adalah sebuah aktifitas anti sekuler untuk mendapatkan surga bagi umatnya.

Pada zaman dahulu dalam sejarahnya dikatakan bahwa cara-cara ini banyak dilakukan oleh para kolonial penjajah.
Terkadang sebuah konversi agama menuntut agar mereka mengikuti ideologi tertentu dan menolak yang lain-lainya sehingga pandangan ini dianggap sangat bertentangan dengan prinsip dasar dalam Hindu Dharma yang selalu berpedoman terhadap kebebasan dalam keyakinan beragama.
Seperti halnya berkaitan dengan ide surga-neraka kekal yang pada dasarnya akan dapat memunculkan sebuah kegairahan tertentu seperti yang dikutip dalam etika konversi keagamaan (sebagaimana ditulis dalam sebuah buku yang berjudul The Ethics of Religious Conversions oleh Dr. David Frawley) dimana disebutkan bahwa suatu kelompok yang berkepentingan sering menyebutkan :
Satu Tuhan yang telah menciptakan surga untuk umatnya dan neraka untuk mereka yang mengikuti keyakinan-keyakinan agama lain.
Sehingga dikatakan bahwa aktifitas konversi ini adalah anti-sekuler.
Ia tidak mentoleransi perbedaan-perbedaan agama yang harus ada dalam sebuah masyarakat yang benar- benar sekuler melainkan mengarah ke penghapusan mereka.
Karenanya mari kita tidak lugu tentang konversi ini. 
Ia bukan soal kebebasan agama atau tentang mengangkatan sosial. 
Aktifitas-aktifitas konversi utama di dunia adalah bagian dari strategi-strategi yang diorganisasikan dan dibiayai dengan baik untuk memenangkan dunia untuk sebuah keyakinan tunggal keagamaan yang akan mengahiri kebebasan agama dan keaneka ragaman. 
Dalam situasi ini adalah mudah untuk mengidentifikasi pemangsa dan korban. Kemungkinanya menjadi yang manakah anda dan yang manakah akan anda beri simpati anda?

Dan mengapa seseorang mesti hendak mengubah yang lain ke dalam keyakinan
agamanya?
Dalam dunia yang beraneka ragam, seperti halnya di mana kita tinggal, ada banyak jenis kebudayaan, seni, bahasa, bisnis dan agama yang menyumbang banyak terhadap kekayaan suatu masyarakat. 
Mengapa kita mesti menuntut setiap orang menjadi seperti kita dalam segala hal, termasuk agama
Bukankah keaneka ragaman ini benar-benar suatu keindahan dari kebudayaan dan warisan lebih penting dari kemanusiaan kita?
Dalam pandangan Hindu Dharma dikatakan bahwa :
  • Agama sejatinya memperkenalkan kemerdekaan mutlak terhadap pikiran rasional manusia.
  • Dan tidak pernah menuntut sesuatu pengekangan yang tidak semestinya terhadap kemerdekaan dari kemampuan berpikir, kemerdekaan dari pemikiran, perasaan dan pemikiran manusia. 
  • Ia memperkenalkan kebebasan yang paling luas dalam masalah keyakinan dan pemujaan.
Sebuah agama yang pada hakekatnya mengakui keaneka ragaman seperti Hindu tidak bisa memiliki sebuah ideologi berdasar konversi. 
Karena pada dasarnya oang-orang Hindu mengakui bahwa ada banyak jalan, dengan demikian secara alamiah mereka tidak merasa ada paksaan untuk membuat setiap orang untuk meninggalkan jalan mereka sendiri dan sebaliknya mengikuti jalan Hindu. 
Pada kenyataannya tidak ada satu jalan untukmenemukan tujuan yang kekal dan abadi namun lebih merupakan sebuah variasi beberapa jalan, dengan jalan baru muncul setiap hari.
***