Arthasastra

Arthasastra adalah pokok-pokok pemikiran kepemimpinan seorang Rajadharma atau pula Dandaniti dalam mengemban tugas-tugas kenegaraan.

Arthasastra sebagai bagian dari Upawedayang juga berisikan ajaran filsafat yang amat tinggi 
Dengan mengenal gambaran sejarah seperti halnya termuat dalam lontar dan itihasa sehingga para pemimpin dapat mewujudkan tujuan bersama seperti yang dicita-citakan bersama,
sebuah keharmonisan untuk mencapai ketentraman bersama yaitu jagadhita sebagai penerapan ajaran karma marga untuk kemasyhuran dan kewibawaan dalam menata kehidupan keagamaan dan sosial politik di masyarakat.
Pengetahuan Arthasastra ini juga mengingatkan kita pada seorang Maha Rsi Canakya yang dahulu sebagai seorang konseptor dalam penataan sistem pemerintahan di Kerajaan Magadha
yang saat itu dipimpin oleh putra mahkota bernama Chandra Gupta yang memerintah kurang lebih tahun 350 SM.
Kitab kepemimpinan yang disusunya tersebut lebih dikenal dengan nama Danda Niti dan pernah juga disebut Raja Dharma atau Raja Niti dan Kautilya Arthasastra.
Dengan mengetahui pokok-pokok pemikiran arthasastra ini untuk mewujudkan tujuan bersama, sejarah membuktikan bahwa agama hindu tidak saja merupakan agama yang tertua keberadaanya didunia, melainkan juga sebagai agama yang mampu menjiwai seluruh aspek kehidupan umat manusia. 
Hal ini disebabkan karena agama hindu yang disebut dengan nama Sanathana Dharma diwahyukan oleh Sang Hyang Widhi, 
yang pada mulanya, Beliau juga disebutkan sebagai pemimpin loka pala dalam kepemimpinan alam semesta ini.
untuk meningkatkan peradaban hukum atau aturan yang dapat membimbing umat manusia untuk mewujudkan tujuannya yang dikenal dengan istilah “ Moksartham jagadhita ya ca iti dharma” kebahagiaan rohani dan setiap insan di alam ini.
***