Panca Brahma

Panca Brahma adalah lima perwujudan dari Dewata Nawa Sangha yang disebutkan dalam kutipan sumber Lontar Siwa Sasana yang terdiri dari :
  1. Sadya/Sadyajata, sebagai penguasa organ penciuman.
  2. Bamadewa, yang menjadi penguasa segala ego.
  3. Tatpurusa, yang menguasai segala bentuk objek kenikmatan.
  4. Aghora yang menguasai dan memenuhi prinsip kecerdasan, dengan segala atributnya untuk kepentingan Dharma.
  5. Isana yang berada dalam jiwa.
Kelima perwujudan Panca Brahma tersebut dengan aksara suci (sa, ba, ta, a, i) masing - masing akan menjadi kekuatan dasa aksara sebagai sumber kekuatan alam yang konfigurasi Keagungan Panca Brahma dalam misteri dibalik 5 aksara suci Sanghyang Siwa tersebut dalam sumber kutipan Rudra Tattwa sebagaimana dijelaskan :
Akan menggambarkan proses involusi ciptaan atau peleburan (penyerapan kembali, pralina).
Nah, panca brahma inilah disebutkan dalam belajar spiritual dasa aksara sumber kekuatan alam yang diringkas menjadi tri aksara (a, u, ma). 
Setelah itu baru turun arda candra (bulan sabit), windu (lingkaran) dan nada (titik). 
Baru boleh di ucapkan sang, bang, tang, ang, ing, nang, mang, sing, wang, yang.
Lafalkan aksara tersebut lalu letakkan dalam tubuh kita dan alam semesta. Ini rangkuman intisari dari sastra yang berjumlah lima hurup tersebut, yang digunakan untuk memuja Tuhan, memanggil, menghaturkan persembahan, memohon anugrah dari Tuhan YME, dengan mantra diantaranya:
  • untuk memuja Tuhan, Mang Ang Ong Ung Yang.
  • untuk memanggil agar Tuhan berkenan hadir, Ang Ong Ung Yang Mang
  • untuk mempersembahan yadnya sesajen jamuan dari kita, Ong Ung Yang Mang Ang
  • untuk memohon anugrah dari Tuhan YME, Ung Yang Mang Ang Ong
Dan ini juga yang dikatakan panca brahma, berada dalam diri manusia dengan aksara sucinya;
  • Nang disimpan di suara.
  • Mang disimpan di tenaga
  • Sing disimpan di hati/perasaan
  • Wang disimpan di pikiran
  • Yang disimpan di nafas.

***