Dan bahwasanya perwujudan Siwa dalam panca brahma disimbolkan dengan aksara suci (i).
Di Bali kita mengenal aksara suci Panca Brahma yang terdiri dari Sa, Ba, Ta, A dan I di dalam kitab Siwa Purana disebutkan bahwa Sa adalah Sadyojata, Ba adalah Bamadewa, Ta adalah Tatpurusa dan I adalah Isana kelimanya itu adalah perwujudan Siwa. Dimana dalam Siwa Purana tersebut disebutkan :
"Melihat makhluk yang berada dalam wujud Brahman dan menyadarinya sebagai Iswara itu sendiri, maka Brahma kemudian bermeditasi kepada-Nya dalam hati dengan beanjali penuh hormat.
Setelah mengetahui Sadyojata adalah Siwa, maka Brahma yang menjadi penguasa semua makhluk merasa sangat senang.
Sang sadyojata yang murah hati, yang merupakan inkarnasi dari Siwa, dengan penuh belas kasih memberikan berbagai kebijaksanaan sempurna dan kekuatan penciptaan padanya.
Melihat jiwa yang agung itu, Brahma segera menyadari Ia adalah inkarnasi dari Siwa yang Agung, yang bergelar Bamadewa dan segera bersujud penuh bhakti padaNya. Sang Parameswara yang murah hati, Bamadewa yang merupakan inkarnasi dari Siwa dengan penuh kasih memberikan penciptaan dan kebijaksanaan pada Brahma.
Ketika Brahma menginginkan putra sedang bermeditasi, maka seorang putra yang memiliki keistimewaan yang luar biasa, perkasa dan penuh keagungan Ia adalah Tatpurusa yang menjadi pembimbing dalam hal yoga.
Brahma kemudian melihat perawakan dan penampakan makhluk itu, makhluk rohani yang bergelar Aghora, maka Brahma kemudian memujanya, sang penguasa yang utama.
Brahma melihat Isana yang tidak terlahirkan oleh siapa2, yang maha memenuhi, yang maha menganugrahi, yang memiliki dan tidak memiliki wujud, maka Brahma kemudian bersujud padaNya.
- Wujud Isana dari Siwa adalah yang pertama dan utama. Wujud ini secara langsung berada dalam jiwa dan menguasainya, sekaligus sebagai penikmat prakerti.
- Wujud Siwa yang kedua adalah Tatpurusa. Beliau menguasai segala bentuk objek kenikmatan, yang menjadi pendukung segala atribut.
- Wujud Siwa yang ketiga adalah Aghora yang berada di dalam, yang menguasai dan memenuhi prinsip kecerdasan, dengan segala atributnya untuk kepentingan Dharma.
- Wujud Siwa yang keempat adalah Bamadewa yang menjadi penguasa segala ego yang larut dalam kegiatan tanpa henti.
- Wujud Siwa yang kelima adalah Sadyojata beliau dikenal sebagai penguasa organ penciuman, penciuman itu sendiri, bumi dan organ generatif.
Wujud-wujud Siwa ini merupakan sumber dari segala keindahan, hendaknya dihormati dan dipuja."