Kekarangan

Kekarangan adalah pahatan ukiran sebagai ornamen dalam motif hias rumah tradisional bali dan pada pelinggih - pelinggih tempat suci yang biasanya ditempatkan pada sudut - sudut bangunan dll sebagaimana disebutkan dalam keketusan, pepatraan dan kekarangan oleh : I Made Pande Artadi, S. Sn., M. Sn, ukiran kekarangan ini mendekati bentuk - bentuk flora dan fauna yang ada dengan penekanan bagian - bagian keindahannya seperti :
  • Karang Simbar, hisan yang menyerupai atau mendekati tumbuh - tumbuhan yang mirip tanduk menjangan dengan daun terurai menjalar kebawah;
  • Karang Bunga, jenis ragam patra hias yang berbentuk bunga dengan kelopak dan seberkas daun.
  • Karang Guak / karang manuk, stiliran dari kepala burung tanpa rahang bawah, dan dari mulutnya keluar tumbuh - tumbuhan sejenis pidpid dan simbar;
  • Karang Gajah disebut juga Karang Asti, stiliran dari binatang gajah;
  • Karang Bentulu, kombinasi dari kepala burung yang bermata satu tanpa hidung dan tanpa rahang bawah.
  • Kekarangan yang lainnya seperti: Karang Tapel, Karang Sae, Karang Boma dan lain - lain.
Dan dalam arsitektur rumah tinggal tradisional Bali kekarangan umumnya menempati bidang - bidang tonjolan terutama di sudut - sudut. 

Idealnya seluruh kekarangan ukir - ukiran ini untuk dapat menyatukan unsur - unsur transedental dan kepercayaan masyarakatnya dalam konteks kosmologis dengan pengungkapan bahasa arsitektur,
baik pada arsitektur rumah tradisional bali maupun arsitektur pura dengan menggunakan kekarangan sebagai hiasan ukiran yang mengacu kepada konsep Tri Hita Karana sebagai ikatan keharmonisan alam ini.
.
***