Merajah

Merajah atau "ngerajah" adalah prosesi untuk menghidupkan aksara-aksara suci agar dapat memberikan kekuatan positif yang seperti penggunaannya dalam beberapa upacara berikut : 
  • Dalam upacara Panglukatan Panca Gangga Pratistha, Sapta Tirtha Pratistha dan Pawintenan Saraswati sebagaimana dijelaskan Hindu Bali di Fb disebutkan;
    • Para pamilet dihidupkan”aksara-aksara suci” yang berada pada tubuhnya agar memberikan kekuatan positif dalam proses brahmacari sang pemilet. 
    • Dalam prosesi pawintenan ini, dipakaikan juga “Semayut”, 
      • sejenis benang tri datu yang dipakaikan di badan untuk mengendalikan perbuatan sang pamilet, 
      • dipakaikan pula “Karawista” dan juga “Kalpika” bertujuan untuk mengendalikan pikiran, 
      • kemudian dirajah di bagian lidah bertujuan untuk mengendalikan tutur katanya, dan dipakaikan kain dengan rajahan “Ganapati” di kepala, 
  • Alat-alat yang digunakan untuk merajah sebagaimana disebutkan TejaSurya dalam mewinten berupa sirih dan madu, yang dirajahkan pada :
    • diantara kedua kening dengan aksara suci Yang.
    • di dada dengan aksara suci Dang
    • di kedua bahu dengan aksara suci Bang
    • di tunggir dengan aksara Sanga
    • di telapak tangan dengan aksara Tang
    • Pada lidah;
      • di tengah lidah dengan aksara suci Ing
      • di ujung lidah dengan aksara Ong.
    Selelai merajah, pendeta menulisi pinang dengan aksara suci Ang, Ung, Mang dan pada lekesan sirih dengan aksara Ya, Ra, La, Wa dan setelah itu dimantrai, lalu diberikan kepada yang diwinten untuk dimakan, yang mengandung simbol bahwa ilmu pengetahuan sudah masuk ke dalam jiwanya.
  • Sedahan sebagai pecalang yang memberi rasa aman, dan sebaiknya juga memenuhi aspek kesucian dan yang perlu diperhatikan, bangunan Palinggih Sedahan harus memenuhi syarat:
    • Pondamennya batu dasar terdiri dari dua buah bata merah masing-masing merajah “Angkara” dan “Ongkara
    • Sebuah batu bulitan merajah Tri Aksara “Ang-Mang-Ung”; berisi akah berupa tiga buah batu: 
      • merah merajah “Ang”, 
      • putih merajah “Mang”,
      • dan hitam merajah “Ung” 
      • dibungkus kain putih merajah Ang-Ung-Mang
Sedangkan pengurip-urip dan mantra rerajahan juga diperlukan untuk dapat memberikan kekuatan atau energi positif untuk maksud tertentu.
***