Guru Wisesa

Guru Wisesa adalah pemerintah yang menjadi guru bagi seluruh rakyatnya dan kewajiban rakyatnyalah yang wajib menghormati dan mentaati segala hukum dan peraturan pemerintah itu juga.

Disebutkan pula bahwa, orang yang memang benar-benar bisa memimpin dan mengayomi rakyatnya dengan baik pada suatu negara, demikian disebutkan dalam sumber kutipan ajaran hindu, catur guru yang sebagaimana disarankan bahwa pemerintah seyogyanya dapat menjadi :
  • inspirator, 
  • bisa menjadi tauladan dan panutan bagi rakyatnya. 
  • Segala gerak-gerik harus mencerminkan sikap yang bisa digugu dan ditiru masyarakatnya. 
  • sosok yang dicintai dan sekaligus mencintai rakyatnya.
Sebagai tambahan, dalam kutipan babad bali pada artikel catur guru, disebutkan bahwa, wisesa berasal dari bahasa Sanskerta berarti purusa / Sangkapurusan yaitu pihak penguasa yang dimaksud adalah Pemerintah. Pemerintah adalah guru bagi masyarakatnya yang berkewajiban untuk :
  • mencerdaskan kehidupan Bangsa, dan 
  • dan juga pemerintah dapat memberikan kesejahteraan material dan spiritual bagi seluruh rakyatnya.
Pada sistem pemerintahan Bali Kuno, disebutkan juga bahwa seorang raja dapat mengambil keputusan sendiri, tetapi untuk masalah-masalah yang penting misalnya :
  • pengaturan keamanan / pertahanan, 
  • perintah perang, 
  • penetapan pajak, 
  • pengangkatan pejabat, dan 
  • penetapan hukuman mati, 
Raja perlu mendapat pertimbangan dari Pakira-kiran I Jero Makabaihan.

Dalam kutipan artikel hinducintadamai1, Guru Wisesa yang baik dijelaskan adalah pemimpin yang selalu berpedoman pada ajaran asta brata, delapan konsep kepemimpinan yang dapat memberikan rasa adil, bijaksana dan penuh kasih sayang terhadap rakyatnya sehingga negara menjadi aman, makmur dan sentosa.


Berikanlah penghargaan kepada bangsamu yang menggunakan berbagai bahasa daerah, yang menganut berbagai kepercayaan (agama) yang berbeda. 

Hargailah mereka yang tinggal bersama di bumi pertiwi ini. Bumi yang memberi keseimbangan bagaikan sapi yang memberi susunya kepada umat manusia. Demikian ibu pertiwi memberikan kebahagiaan yang melimpah kepada umat­-Nya).

Mewujudkan persatuan dan kesatuan untuk mencapai tujuan bersama
(kedamaian, kemakmuran dan kebahagiaan)

Sebagaimana disebutkan pula, doa untuk pelantikan pejabat pemerintah / negara sebagaimana disebutkan sebagai sarana mantram sembahyang sehari-hari.
(Yang dilantik biasanya menirukan)
Om A Brahman bràhmano brahmawarcasi jàyatàmà
ràste raàjanah sura isawyo tiwyàdhi mahàratho jàyàtàm
dogdhri dhenuryodànad wànàsuh saptih purandhiryosàjisnu
rathesthah sabheyo yuwàsyajayamànasya wiro jàyàtam
nikàame-nikàme nah parjanyo warsatu phalawatyo na
osadhayah pacyantam yogaksemo nah kalpatàam
(Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, semogalah di negara ini lahir orang-orang yang memiliki pengetahuan spiritual. Semoga pula pemimpin-pemimpin yang perkasa pandai menggunakan kebijaksanaan seperti menggunakan senjata, pahlawan yang tangguh, demikian pula lahir wanita yang sempurna, Pemuda yang baik dan berguna bagi masyarakat, bersedia berkorban. Semoga hujan turun memberi kemakmuran. Semoga pepohonan berbuah lebat. Semoga usaha kami berhasil.)
 ***