Dan tahukah Anda, biji yang jatuh di tempat gelap, tunasnya akan tumbuh kembali mencari terangnya sinar matahari, dan tak peduli harus berkelok diantara himpitan bebatuan dan terus menjulur keluar;
Karena dengan terang (widya) itulah dia bisa hidup. Begitupun, jangan peduli dengan himpitan beban kegelapan hidupmu, terus cari dan pandanglah Tuhan,,,, disanalah kita akan hidup nanti.
Dalam sebuah penelitaian agama disebutkan :
Awidhya itu muncul karena pengaruh unsur Panca Maha Butha yang mempunyai sifat duniawi.
Sehingga dalam hidup ini atma dalam diri manusia berada dalam keadaan awidhya.
Dalam keadaan seperti ini, kita hidup ke dunia ini sebenarnya disebutkan bertujuan untuk menghilangkan awidhya tersebut untuk meraih kesadaran yang sejati;
dengan cara melaksanakan Subha Karma yang artinya perbuatan baik.Menyadari sifat atma yang serba sempurna dan penuh kesucian menimbulkan usaha untuk menghilangkan pengaruh awidhya tadi.
Karena apabila manusia meninggal kelak hanya badan yang rusak, sedangkan atmanya tetap ada kembali akan mengalami kelahiran berulang dengan membawa “ Karma Wasana “ yang artinya bekas hasil perbuatan.Oleh karena itu, manusia lahir kedunia harus berbuat baik atas dasar pengabdian untuk membebaskan Sang Hyang Atma dari ikatan duniawi.
Sesungguhnya jika tidak ada pengaruh duniawi Hyang Widhi dan Atma itu adalah tunggal adanya (Brahman Atman Aikyam).
Manunggal yang disebut dengan moksa sehingga untuk mencapai hal tersebut disebutkan ada beberapa cara yang dapat ditempuh sesuai dengan bakat dan bidang yang digeluti saat ini yang disebut dengan Catur Marga,
Sehingga dalam mencapai moksa tersebut yaitu untuk mempersatukan dewa pitara (roh / atman leluhur yang sudah suci) kepada sumberNYA.
***