Polytheisme

Polytheisme adalah bentuk kepercayaan yang mengakui adanya lebih dari satu Tuhan.
Dahulu diceritakan ketika itu, Orang Arya mempunyai kepercayaan untuk memuja banyak Dewa, dan kepercayaan Bangsa Arya tersebut akhirnya berbaur dengan kepercayaan asli Bangsa Dravida yang masih memuja roh nenek moyang.
Kemudian, berkembanglah Agama Hindu di India yang merupakan sinkretisme (percampuran) antara kebudayaan dan kepercayaan bangsa Arya dan Bangsa Dravida.
Terjadinya perpaduan antara budaya Arya dan Dravida itulah yang disebut Kebudayaan Hindu (Hinduisme).
Untuk meyakini sebuah kepercayaan, disebutkan bahwasanya kehadiran sebuah ajaran agama juga memperkenalkan kemerdekaan mutlak terhadap pikiran rasional manusia.
  • Dimana Hindu Dharma disebutkan tidak pernah menuntut sesuatu pengekangan yang tidak semestinya terhadap kemerdekaan dari kemampuan berpikir, kemerdekaan dari pemikiran, perasaan dan pemikiran manusia. 
  • Ia memperkenalkan kebebasan yang paling luas dalam masalah keyakinan dan pemujaan kepada Tuhan.
Kita menamai Beliau dengan sebutan yang berbeda, sebenarnya kaum Hindu berkata bahwasanya satu bahasa tersebut bermakna satu iman yang dilandasi oleh pemahaman universal akan hadirnya satu Pencipta.

Namun sejatinya dalam Lontar Siwagama ditegaskan bahwa sesungguhnya :
Tuhan hanya satu tidak ada duanya, namun orang bijaksana menyebut-Nya dengan banyak nama (Ekam Sat Vipra Bahuda Vadanti). Berbagai sebutan Tuhan muncul dalam agama Hindu karena Tuhan tidak terbatas adanya.
Dalam pandangan filsafat menurut pandangan logika, Hindu menyembah banyak Dewa, karena disebutkan setiap dewa mempunyai sifat dan fungsi masing-masing, dan yang paling penting apapun dewa tersebut sebenarnya adalah sama. 
Tuhan memanifestasikan diri kedalam 3 dewa yang disebut Tri Murti sebagai dewa utama.
Dari Tri Murti masing-masing menciptakan dewa lainnya untuk membantu mengatur roda dunia agar tetap terkendali dan berjalan sebagaimana mestinya.
***