Dimana patungnya Hanoman yang di Bali biasanya digunakan sebagai penjaga pintu gerbang sebagai penakluk roh jahat agar tidak menggangu kehidupan manusia.
Dahulu diceritakan bahwa sejatinya Beliau merupakan putra ketiga dari Dewa Siwa dengan istrinya Dewi Mohini (yang dilahirkan oleh Dewi Anjani istri raja monyet bernama Kesari).
Dahulu diceritakan bahwa sejatinya Beliau merupakan putra ketiga dari Dewa Siwa dengan istrinya Dewi Mohini (yang dilahirkan oleh Dewi Anjani istri raja monyet bernama Kesari).
- Pada zaman Treta Yuga, Batara Bayu menjadi guru Hanoman agar kera tersebut menjadi sakti.
- Dalam Sundara Kanda, saat jaman Rama, Hanoman dikenal sebagai penyelamat Dewi Sita, istri Sang Rama.
Hanoman dan Sugriwa secara
bersama-sama menjalin persahabatan baik dengan Sang Rama. Hanoman sebagai abdi
yang setia dan mulia kepada Sang Rama memiliki ilmu sastra, intelektual yang
tinggi, memahami segala ilmu pengetahuan serta menguasai bahasa sansekerta.
- Jika di Bharatiya, bahwa di mandir Hanoman sangat disucikan dan dimuliakan melalui sebuah patung Hanoman yang dilumuri minyak yang berwarna jingga,
- yang diyakini sebagai dewanya kekuatan dan penjaga maupun sebagai penakluk semua roh jahat.
Pada perjalanan menuju Alengka dalam sendratari ramayana diceritakan, Rahwana yang menculik Sita dihadang
oleh seekor burung garuda bernama Jatayu (yang sayapnya memiliki kesamaan bentuk dan pola atau gerak kibasan yang sangat dinamis dengan wilmana) untuk menolong Sita,
- Rahwana sangat marah hingga terjadi perang tanding, Jatayu kemudian menggelepar di tanah karena kedua sayapnya ditebas oleh pedang Rahwana.
- Rama dan Laksmana mendapati Jatayu yang sedang sekarat di tanah, ia memberitahukan bahwa Rahwana yang menculik Sita.
Tak lama kemudian datanglah seorang ksatria kera putih bernama
Hanoman menghadap Rama,
- Hanoman memohon bantuan kepada Rama untuk membinasakan Subali karena telah merebut istri adiknya, Sugriwa.
- Berkat busur panah Rama, Subalipun tewas.
- Sugriwa dan pasukan kera lainnya bersedia menjadi bala tentara Rama untuk menyerang Alengka.
Di Taman Angsoka di kerajaan Alengka, Sita sedang bersedih dan
dihibur oleh Trijata serta para dayang, Rahwana mencoba merayu Sita,
namun Sita selalu menolak hingga Rahwana hampir membunuh Sita, berkat
bantuan Trijata, Rahwana akhirnya pergi.
Hanoman menjadi utusan Sang Rama untuk menemui Sita dan memberikan
cincinnya, sebaliknya Sita memberikan tusuk kondenya. Hanoman merusak
taman Angsoka tersebut. Rahwana dan pasukan raksasanya sangat marah,
- akhirnya terjadi perang sengit antara pasukan kera di pihak Rama dan
- pasukan raksasa di pihak Rahwana.
Pertempuran akhirnya dimenangkan oleh
Rama, Sitapun kembali ke pelukan Rama hinga akhirnya Rama diangkat
menjadi Raja di Kerajaan yang beribukota di Ayodya.
***