- Detya Kala Dwija yang dahulu mereka pernah melakukan penyerangan terhadap dewa-dewa di Kahyangan yang membuat para dewa berlarian.
- Dalam lahirnya wuku watugunung, disebutkan pula ada sosok manusia hebat yang tak terbunuh oleh detya.
Dan tersebutlah sebuah kisah pada zaman dahulu ada seorang raja bernama Raja Detya Bali yang diuraikan dalam pustaka Garuda Purana, mengenai ketinggian makna pengorbanan suci indik karya agung mamungkah dan ngenteg linggih dengan sarana kerbau dalam upacara Tawur sebagaimana dikisahkan yaitu sebagai berikut :
Konon, Raja Detya Bali dengan tapanya yang berat mendapatkan anugerah yang sangat hebat sehingga mampu mengalahkan para dewa di sorga. Hal ini merisaukan Dewa Indra sebagai raja para Dewa itu.
Oleh karena itu Dewa Indra menjelma ke bumi dalam wujud sebagai Pendeta peminta-minta. Pendeta ini mengajukan permintaannya dan Detya Bali mengabulkan segala permintaannya walaupun belum disebut permintaan itu.
Setelah ditanya apa yang diminta itu,
- Dewa Indra dalam wujud Pendeta itu mengatakan bahwa ia akan mengadakan upacara korban suci dengan sarana kerbau yang diwujudkan dari badan Raja yang bernama Detya Bali.
- Mendengar permintaan itu, sedangkan Raja Detya sudah berjanji akan memenuhi segala permintaan dan janji seorang raja tidak boleh diingkari,
- maka Raja Detya Bali bersedia menjelmakan dirinya menjadi kerbau.
- Dewa Indra dalam wujud Pendeta itu mengadakan upacara dengan sarana kerbau penjelmaan Raja Detya Bali.
Karena pengorbanan ini suci dan dikorbankan dengan hati tulus dan suci maka Detya Bali menjadi suci juga. Setelah menjadi korban suci itu, unsur-unsur kerbau itu menjadi bermacam-macam permata yang sangat tinggi nilainya bagi planet - planet dan kesejahteraan umat manusia itu sendiri.
***