Korban Suci

Korban Suci adalah yadnya yang dilandasi oleh kesucian hati, ketulusan dan tanpa pamerih.

Dengan kesucian hati agar pikiran yang suci disebutkan dapat menghubungkan diri dengan Ida Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa;

    • Atas dasar ketulusan dengan tampil apa adanya.
    • Dilaksanakan tanpa pamrih yaitu dengan tiada keterikatan terhadap hasil yang akan diterima.
Namun jika Korban suci dilakukan tanpa mempedulikan petunjuk Kitab Suci, tanpa membagikan prasadam (makanan rohani), tanpa mengucapkan mantra veda dan lainnya disebut dengan korban suci yang bersifat tamas;  
Sehingga perlu dinetralisir untuk dapat mengantarkan seseorang menuju pada kesuksesan hidup.

Sesungguhnya dalam Hindu Dharma disebutkan bahwa sejatinya Yajna mengandung pengertian yang sangat luas jauh lebih luas dibandingkan dengan pengertian upacara itu sendiri. 

Dalam kitab weda dikatakan, 

Yajna merupakan pusat alam semesta (bhuwana agung), karena pada awalnya Tuhan Yang Maha Esa menyatakan bahwa alam semesta ini diciptakan atas dasar Yadjna, keiklasan _ Nya selanjutnya Beliau bersabda supaya setiap umat manusia mengikuti jejak_ Nya. 

Orang yang tekun melakukan Yajna disebutkan akan memperoleh pencerahan batin. Demikian pula dalam kehidupan moderen ini.

Dan dengan melakukan pengorbanan yang tulus iklas demi kebahagiaan mahluk lain sejatinya merupakan rahasia di balik semua kesadaran paripurna

Svar yanto napeksanta
a dyam rohani rodasi .
Yajnam ye vatodharam,
Suvidvamso vitenire.
Yajurveda XVII. 68
'Para sarjana yang terkenal yang melaksanakan pengorbanan,mencapai kahyangan (sorga) tanpa suatu bantuan apa pun.Mereka nembuat jalan masuk mereka dengan mudah kekahyangan ( sorga) , yang menyebrangi bumi dan wilayah_ pertengahan.

Yajna (pengorbanan) adalah pusat alam semesta.
yajno bhuvanasya nabhih.
Yajueveda XXIII.62

Pengorbanan yajna) ini adalah pusatnya alam semesta'
Kekuatan jasmani dan rohani dengan Yajna.

Ojasca me, sahasca me, atma ca me,
tanusca me, sarma ca me,
varma came, yajnena kalpantam.

Yajueveda XVIII. 3.
' Dengan sarana persembahan ( yajna), semoga kami memperoleh sifat_ sifat yang berikut ini:
Kemuliaan, kejayaan,kekuatan rohani, kekuatan jasmaniah,kesejahteraan dan perlindungan.

Demikian ditambahkan dalam salah satu kajian STAH Dharma Sulteng dalam kajian Agama Hindu, adat dan upacara yadnya.

Sehingga berangkat dari beberapa sloka yang terdapat dalam Catur Veda Samhita tersebut menjadikan dasar dan penguatan tentang pentingnya pelaksanaan upacara kurban atau yadnya.

Dan pelaksanaan yadnya begitu menonjol dalam pelaksanaan praktek kegamaan umat Hindu di Bali yang sampai saat sekarang ini masih diwarisi oleh para generasi muda Hindu.

Dan hampir setiap gerak dan aktivitas umat hindu Bali dimanapun berada dilandasi atau diawali dengan melaksanakan yajna atau persembahan.

***